14 Wilayah Jateng Punya Kerawanan Keretakan Tanah Tinggi saat Musim Hujan

Semarang, IDN Times - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah mengirimkan surat edaran kepada 14 bupati/wali kota untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan tahun 2022. Musababnya, potensi gerakan keretakan tanah kategori menengah sampai tinggi telah terdeteksi di 14 kabupaten/kota sehingga kepala daerah setempat disarankan melakukan mitigasi bencana.
"Kita sudah kirimkan surat edaran kepada 14 kepala daerah. Karena wilayah mereka dengan curah hujan tinggi maka berpotensi menimbulkan gerakan keretakan tanah kategori menegah sampai tinggi," kata Kabid Geologi dan Air Tanah, Dinas ESDM Jateng, Heru Sugiharto, Jumat (16/9/2022).
1. Daftar 14 daerah dengan keretakan tanah kategori menengah dan tinggi

Ia mengungkapkan keempat belas daerah yang dimaksud antara lain sisi Selatan Kabupaten Brebes, sebagian kecil Kabupaten Cilacap, sebagian kecil Kabupaten Banyumas, sisi Selatan Kabupaten Purbalingga, sebagian besar Kabupaten Purbalingga, sisi Selatan Kabupaten Batang, sisi selatan Kabupaten Pekalongan, sebagian Kabupaten Wonosobo, sisi Barat Kabupaten Magelang dan sisi Barat Kabupaten Temanggung.
Sesuai prakiraan cuaca dari BMKG, di bulan September kali ini curah hujannya diprediksi sekitar 301--400 milimeter per bulan. Sehingga, 14 daerah yang memiliki lereng perbukitan yang curam memiliki tingkat keretakan tanah yang sangat tinggi.
"Itu yang musti kita waspadai," jelasnya.
2. Purbalingga dan Banjarnegara paling rawan terjadi longsor

Dari belasan daerah itu, katanya wilayah Banjarnegara dan Purbalingga dilihat rawan terjadi longsor karena kontur tanahnya yang didominasi perbukitan.
Meski begitu, masing-masing wilayah memiliki kerawanannya yang tergantung kemiringan lerengnya.
"Ditambah lagi di sana ada pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut. Karena kebutuhan lahan kosong juga dihuni masyarakat. Jadi seberapa derajat kemiringan lerengnya itu sangat berpengaruh," terangnya.
3. Kepala daerah diminta pasang EWS

Saat ini, pihaknya mengimbau kepaa bupati/wali kota di 14 daerah guna menyiapkan sejumlah sarana infrastruktur untuk antisipasi bila terjadi bencana. Penyiapan sarana harus dilakukan per bulan.
Selain itu, masing-masing bupati/walikota disarankan memasang early warning system (EWS). Kemudian masyarakat juga diimbau rutin ronda keliling jika tempat tinggal mereka diguyur hujan dua jam berturut-turut.
4. Sebanyak 14 kepala daerah diimbau lakukan penataan lahan

Ia menambahkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat mulai BPBD, TNI/Polri dan ormas setempat untuk gerak cepat melakukan mitigasi selama musim penghujan.
"Karena kita juga terhubung dengan BPBD. Kalau ada informasi masuk kita cepat bergerak. Kita imbau kepala daerah melakukan penataan lahan. Terutama mengerjakan penutupan rekahan tanah. Untuk masyarakatnya sudah terdidik sendirinya ternyata. Ketika hujan masyarakat beri peringatan mengungsi sebentar. Ini yang sudah berlangsung dengan baik," terangnya.