4 Mobil, 4 Motor dan 1 Warung DPRD Jateng Ludes Dibakar Pendemo

- Empat mobil, empat motor, warung, dan pos Satpol PP di DPRD Jateng dibakar massa pendemo.
- Aksi demo solidaritas ojol berubah menjadi anarkis karena situasi tak terkendali menurut Kabid Humas Polda Jateng.
- Mobil diparkir di kompleks DPRD pecah kacanya dan dicoret-coret, aksi ini bukan soal penyampaian aspirasi tapi untuk membuat kerusuhan menurut Kombes Pol Artanto.
Semarang, IDN Times - Sebanyak empat mobil, empat kendaraan bermotor, sebuah warung dan satu pos penjagaan Satpol PP di Gedung DPRD Jawa Tengah ludes dibakar massa pandemo. Kepolisian menyebut aksi demo solidaritas ojol berubah menjadi anarkis karena situasinya makin tak terkendali.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan ada beberapa mobil yang sedang diparkir di kompleks DPRD juga dipecah kacanya dan dicoret-coret. "Empat mobil, dan empat motor roda dua yang parkir di DPRD dibakar. Ditambah juga ada warung, dan Pos Satpol PP dibakar Sementara ini masih kami data," katanya, Sabtu (30/8/2025).
Dia menyebut aksi massa ini jelas bukan soal penyampaian aspirasi. Menurutnya, tujuan aksi ini untuk membuat kerusuhan.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dan melakukan aksi unjuk rasa dengan tertib dan sesuai aturan.
"Kami dari kepolisian selalu siap menghadapi situasi yang dinamis, kami himbau pada masyarakat jangan mudah terprovokasi dan melakukan aksi anarkis. Perbuatan tersebut akan merugikan kita semua," bebernya.
Artanto menyampaikan aksi demo solidaritas ojol Affan di Semarang tidak ada pemberitahuan dan tanpa izin dari kepolisian.
Disinylir kelompok massa pendemo datang berdasar kabar di media sosial. "Mereka tidak ada izin. Mereka berkumpul berdasar informasi dari melalui media sosial,” ujarnya.
Massa yang berupaya dibubarkan dengan gas air mata oleh polisi, justru menjebol pagar pintu belakang DPRD Jateng.
Kronologi bermula aksi massa demo dari Polda Jateng sejak pukul 15.00 dipukul mundur oleh polisi dengan gas air mata. Massa terpecah sampai arah belakang kantor DPRD Jateng dengan melompati pagar dan akhirnya roboh.
"Mereka datang bukan untuk demo. Tapi kumpul sebentar lalu melemparkan batu, bom molotov, petasan ke petugas. Tujuannya bikin anarkis yang biasa disebut anarko dan berniat merusak fasilitas,” ujar Artanto.