7 Korban Demo Pati Masih Dirawat di RS Soewondo, 5 Sesak Napas
- Lima warga demo sudah sadar dan kondisi membaik setelah perawatan medis.
- Kapolsek Pati mengalami luka bocor di kepala, sementara anggota polisi lainnya masih dirawat.
- Tim medis terus memberikan perawatan maksimal dan berkoordinasi dengan keluarga pasien.
Pati, IDN Times - Tim medis RSU Soewondo Pati masih memberikan perawatan intensif kepada tujuh korban insiden demo kantor Bupati Pati Sudewo.
Data terbaru yang diterima Dokkes Polda Jateng, korban terdiri dari lima warga dan dua polisi. Mayoritas korban sesak napas akibat paparan gas air mata, sementara dua anggota Polri menderita luka fisik akibat lemparan batu dan benda tumpul.
1. Lima warga kondisinya sudah sadar
Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Agustinus menyampaikan kondisi korban secara umum membaik setelah mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat.
"Kelima pasien dari masyarakat saat ini dalam kondisi sadar dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan kesehatan setelah mendapat perawatan di rumah sakit,” akunya, Kamis (14/8/2025).
2. Kapolsek Pati luka bocor di kepala
Lebih rinci, dari lima warga yang dirawat, seluruhnya menderita sesak napas akibat efek gas air mata.
Sementara itu, seorang anggota Polri, Kapolsek Pati Kota Heru Purnomo, mengalami luka bocor di kepala akibat lemparan batu dan masih menjalani rawat inap dalam kondisi sadar namun mengeluh pusing.
“Kami memastikan penanganan medis diberikan maksimal, baik kepada masyarakat maupun anggota Polri yang menjadi korban. Tidak ada perbedaan perlakuan, semua mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan medisnya,” bebernya.
3. Satu polisi dirawat di IGD
Korban lainnya dari anggota polisi, Galih Dega Pramudya, masih menjalani observasi di IGD akibat luka robek di paha kanan. “Kondisinya sadar, namun tim medis masih melakukan pemantauan ketat di IGD untuk memastikan luka tersebut tidak menimbulkan komplikasi,” jelasnya.
Selain memberikan perawatan, tim Dokkes juga terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan keluarga pasien. “Kami berupaya menjaga komunikasi agar perkembangan kondisi korban bisa segera diketahui oleh pihak keluarga,” tambah Kombes Pol Agustinus.
“Kami mengapresiasi seluruh tenaga medis yang bergerak cepat dalam memberikan penanganan," katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar mengedepankan cara-cara damai dalam menyampaikan pendapat. “Keselamatan semua pihak adalah prioritas utama. Mari kita jaga situasi agar tetap aman dan damai,” pungkasnya.
