Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ahmad Luthfi Targetkan Serapan Padi 9 Juta Ton Demi Swasembada 2026

Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga optimal melalui serangkaian langkah pengawasan ketat di gudang. (dok. Bulog)
Intinya sih...
  • Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menargetkan produksi padi tahun 2026 mencapai 9 juta ton untuk mendukung program swasembada pangan.
  • Target produksi jagung pada 2026 mencapai 3,4 juta ton dan kedelai sebesar 78 ribu ton. Peningkatan produksi peternakan dan perikanan budidaya juga menjadi fokus.
  • Luthfi meminta bupati, walikota, dan OPD di Provinsi Jateng untuk menyamakan nafas guna menjadikan Jateng sebagai lumbung pangan nasional dengan penyesuaian kearifan lokal.

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mematok target produksi padi tahun 2026 mencapai 9 juta ton. Oleh karenanya ia mengajak bupati dan walikota di wilayahnya untuk menyukseskan kebijakan program swasembada pangan.

1. Produksi jagung ditarget bisa 3,4 juta ton

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat musrembang RKPD Jateng di Gradika Bhakti Praja Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Saat Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Luthfi juga menarget produksi jagung pada 2026 mencapai 3,4 juta ton. Kemudian kedelai pada kisaran angka 78 ribu ton.

Pihaknya juga memasang target peningkatan produksi pada bidang peternakan, baik daging, susu, dan telur. Begitupun juga dengan perikanan budidaya.

2. Luthfi anggap ekonomi Jateng bertumpu pada pertanian

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi melirik ke kanan sambil tersenyum saat berdiri di samping perwakilan Kodam Diponegoro, Anggota DPD RI Dapil Jateng Muhdi dan Ketua DPRD Jateng Sumanto. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Ia berkata para bupati dan walikota bersama organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemerintah Provinsi Jateng untuk menyamakan nafas. Sehingga Jateng tetap mampu meneguhkan provinsi sebagai lumbung pangan nasional.

Melalui final musrenbang tersebut, Luthfi menekankan kepada seluruh kepala daerah bahwa untuk menjadikan negara berdaulat, maka dimulai dari ketahanan pangannya.

Lebih jauh ia mengemukakan bahwa profil jatidiri ekonomi Jateng yakni pada sektor pertanian, perdagangan, industri, dan pariwisata. Untuk itu, dia meminta pemerintah daerah bisa menyelaraskan program provinsi dan nasional dalam satu tarikan nafas. Ditambah dengan penyesuaian kearifan lokal pada masing-masing daerah.

“Ini landasan pijakan kita dalam rangka melakukan kegiatan di seluruh wilayah,” akunya. 

3. Ketua DPRD Jateng desak Pemprov percepatan pengentasan kemiskinan

Ilustrasi proses serap gabah petani oleh Bulog Yogyakarta. (Dok. Humas Bulog Yogya)

Ketua DPRD Jateng, Sumanto menambahkan, pihaknya memberikan saran agar adanya keberlanjutan pembangunan dari periode sebelumnya. Selain itu, penyesuaian tantangan baru termasuk perubahan iklim, krisis pangan, dan digitalisaai layanan. Ia juga mendorong pemerataan hasil pembangunan, agar tidak terajadi ketimpangan antar wilayah.

Untuk mencapai itu, Sumanto berharap Pemprov Jateng mampu melakukan percepatan pengentasan masyarakat dari kemiskinan, dan stunting. Kemudian, reformasi pendidikan dan kesehatan berbasis mutu, serta penguatan ketahanan pangan dan energi berbasis kearifan lokal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us