Banjir Terjang Brebes: Satu Warga Tewas, 12 Rumah Rusak

Brebes, IDN Times — Banjir melanda wilayah Brebes bagian selatan, Sabtu (8/11/2025) petang. Terdapat tiga tiga kecamatan: Sirampog, Bumiayu, dan Bantarkawung yang terdampak banjir tersebut.
Bencana dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak sore hari yang menyebabkan Sungai Keruh dan Sungai Erang (Kalierang) meluap hingga menerjang permukiman warga.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Wibowo Budi Santoso mengatakan, akibat peristiwa itu, dua warga sempat dilaporkan hanyut, satu di antaranya ditemukan meninggal dunia. Mereka adalah Haikal Alfi (27), warga Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, dan Suswoyo (26), warga Desa Igirklanceng, Kecamatan Sirampog.
Haikal ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 21.00 WIB, di sebuah selokan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian, dan langsung dievakuasi ke RSUD Bumiayu. Adapun, pencarian telah selesai, semua korban sudah ditemukan.
"Ada 12 rumah warga rusak, terdiri atas 10 rumah rusak ringan dan 2 rusak berat. Sementara enam warga mengungsi ke rumah tetangga yang lokasinya lebih tinggi," katanya dilansir saat wawancara langsung di TvOne, Minggu (9/11/2025).
Di Kecamatan Bumiayu, banjir menerjang Desa Penggarutan, Dukuhturi, Kalierang, dan Langkap. Sementara di Kecamatan Sirampog, air bah melanda Desa Dawuhan, Igirklanceng, Benda, dan Plompong. Di Kecamatan Bantarkawung, genangan terjadi di beberapa titik perkampungan dengan intensitas lebih ringan.
“Tim SAR gabungan sudah mengevakuasi seluruh korban dan melakukan asesmen lanjutan terhadap rumah warga yang terdampak,” kata Wibowo.
Wibowo menyebut, cuaca di Brebes bagian selatan berangsur membaik. Hujan juga sudah berhenti dan genangan air mulai surut.
Sementara itu, dua keluarga dengan total enam orang yang rumahnya terdampak berat masih mengungsi sementara di rumah tetangga yang posisinya lebih tinggi. BPBD juga mendistribusikan bantuan logistik dasar seperti makanan siap saji, selimut, dan air bersih.
BPBD Brebes ikut mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir susulan, terutama di wilayah perbukitan dan aliran sungai.
Selain merendam permukiman warga, banjir di Desa Kalierang, Bumiayu, sempat menutup akses jalan nasional Tegal–Purwokerto dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter. Akibatnya, lalu lintas sempat lumpuh selama beberapa jam.
“Sekitar pukul 20.00 WIB jalan sudah bisa dilalui kembali. Petugas dan warga membersihkan material lumpur agar kendaraan dapat lewat,” ujar Kapolsek Bumiayu, AKP Edi Mardianto.


















