Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Potensi Angkat Wisata Ekonomi Lokal, Semarang Gelar Pameran Pokdarwis

pokdarwis
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menghadiri Jambore Pokdarwis di Sleko Kota Lama, Minggu (22/6/2025). (dok. Pemkot Semarang)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Semarang akan menggelar pameran Pokdarwis secara berkala
  • Tujuannya adalah untuk meningkatkan penguatan Kelompok Sadar Wisata
  • Pameran tersebut diharapkan bisa mengangkat potensi wisata dan ekonomi lokal Kota Semarang

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang meningkatkan penguatan Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis. Salah satunya akan memamerkan potensi yang bisa mengangkat wisata dan ekonomi lokal dari seluruh wilayah Kota Semarang itu.

1. Pamerkan hasil UMKM Pokdarwis

pokdarwis
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menghadiri Jambore Pokdarwis di Sleko Kota Lama, Minggu (22/6/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, pihaknya berencana untuk memamerkan hasil UMKM Pokdarwis secara berkala di titik-titik tertentu. Bahkan, di setiap event yang akan digelar, dirinya mewajibkan untuk menarik UMKM yang ada di Kota Semarang.

"Kami akan buatkan pameran berkala khusus untuk UMKM Pokdarwis di titik-titik tertentu. Ini juga identifikasi supaya kita bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi," tuturnya saat menghadiri Jambore Pokdarwis di Sleko Kota Lama, Minggu (22/6/2025).

Dirinya juga menekankan pentingnya kesiapan Pokdarwis menghadapi lonjakan event nasional seperti Pra MTQ dan Kongres Perempuan. Disamping itu, juga ada Water Forum yang digelar beberapa waktu lalu.

“Kita akan menjadi hub, menjadi titik. Menjadi pusat perdagangan, jasa, dan konferensi," imbuhnya.

2. Pentingnya ekosistem ekonomi lokal yang tangguh

pokdarwis
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menghadiri Jambore Pokdarwis di Sleko Kota Lama, Minggu (22/6/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Untuk itu, Agustina mengajak Pokdarwis bersiap agar memanfaatkan momen yang diprediksi akan mendatangkan ribuan orang ke Kota Semarang.

"Maka Pokdarwis mari bersiap. Jangan hanya jadi penonton ketika para tamu datang,” tegasnya.

Agustina turut menggarisbawahi pentingnya ekosistem ekonomi lokal yang tangguh. Merespon arahan Menko PMK, ia mendorong agar kecamatan kembali rutin menggelar gerai UMKM dua bulan sekali. Upaya ini diyakini mampu mendorong perputaran ekonomi dan memperkuat peran UMKM sebagai pengungkit pertumbuhan.

“UMKM harus kembali kemrengseng, hidup dan ramai,” tegasnya.

3. Anggaran Rp25 juta per RT bisa menguatkan Pokdarwis

pokdarwis
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menghadiri Jambore Pokdarwis di Sleko Kota Lama, Minggu (22/6/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Selain itu, ia menuturkan bahwa kebijakan anggaran Rp25 juta per RT per tahun yang telah ditetapkan melalui Peraturan Wali Kota juga diharapkan mampu bersinergi dengan penguatan Pokdarwis di tiap kelurahan.

Sementara, Jambore Pokdarwis di Sleko Kawasan Kota Lama Semarang itu sendiri berlangsung meriah. Di samping Jambore Pokdarwis, digelar pula Musrenbang Pariwisata, serta Festival Khojas yang berlangsung di beberapa titik, seperti Taman Sleko dan Gedung PGN Menara Syahbandar.

Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang juga meluncurkan program DEWI SRI—Desa Wisata Unggulan yang Sustainable, Religius, dan Inovatif. Program ini sebagai langkah strategis membangun destinasi berbasis komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.

4. Festival Khojas jadi daya tarik

pokdarwis
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menghadiri Jambore Pokdarwis di Sleko Kota Lama, Minggu (22/6/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Kemeriahan berlanjut hingga malam hari dengan penyelenggaraan Festival Khojas yang menampilkan kirab budaya, seni tradisional, serta final lomba menyanyi lagu Melayu. Penampilan spesial Tribute to A. Rafiq dan konser Orkes Melayu El Rafiqa turut menjadi daya tarik utama bagi pengunjung.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pengundian pemenang program Ijolke. Ijolke merupakan program apresiasi kepada masyarakat yang taat pajak.

Acara yang dipusatkan di kawasan Kota Lama Semarang ini dihadiri lebih dari 500 orang termasuk Forkopimda, kepala OPD, camat, lurah, pimpinan BUMD, akademisi, pelaku ekonomi kreatif, serta komunitas budaya dan media. Semuanya berkumpul dalam semangat yang sama: membangun pariwisata Kota Semarang dari bawah, bersama, dan berkelanjutan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us