Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bersiap Menghadapi Lonjakan COVID-19 Pasca Libur Akhir Tahun!

potret masa-masa pandemi COVID-19(unsplash.com/Vladimir Vedotof)
potret masa-masa pandemi COVID-19(unsplash.com/Vladimir Vedotof)
Intinya sih...
  • COVID-19 ERIS dan Varian JN.1 meningkat di Indonesia, kalkulasi Kemenkes memprediksi puncak COVID-19 pada Januari 2024.
  • Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara mengalami peningkatan kasus COVID-19.
  • Rumah sakit di berbagai daerah mempersiapkan ruang perawatan bagi pasien COVID-19 dan masyarakat didorong untuk melakukan vaksinasi dosis kedua dan booster.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Akhir tahun masyarakat diimbau untuk mewaspadai kembali penularan COVID-19. Pasalnya terjadi peningkatan kasus COVID-19 terutama COVID-19 ERIS (Sub Varian EG.5 dan EG.2), Selain ERIS Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meminta masyarakat mewaspadai penyebaran varian terbaru COVID-19 varian JN.1.

Pasalnya hingga Minggu kedua Desember 2023 data dari Kementerian Kesehatan mencatat ada total 41 kasus Covid-19 varian JN.1 di Indonesia.

COVID-19 diperkirakan bakal terus naik bahkan menurut kalkulasi dari Kemenkes puncak COVID-19 diperkirakan bakal terjadi pada Januari 2024 mendatang. Naiknya kasus COVID-19 kali ini bertepatan dengan liburan Natal dan Tahun Baru dimana diperkirakan arus mudik dan pergerakan orang dalam jumlah besar yang meningkatkan risiko penyebaran virus corona.

Menurut kementerian Perhubungan sebanyak 107,63 juta orang tahun ini akan melakukan perjalanan pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2024. Angka tersebut kurang lebih 39,83 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Lalu bagaimana persiapan di daerah menghadapi potensi kenaikan angka COVID-19?

Kasus COVID-19 bermunculan di daerah

ilustrasi pandemi COVID-19 (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi pandemi COVID-19 (pexels.com/Anna Shvets)

Jumlah masyarakat terpapar COVID-19 di Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan. Dalam periode 1-19 Desember 2023, Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) mencatat ada penambahan 744 kasus aktif. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan dengan beberapa pekan terakhir.

Kenaikan terbesar terjadi pada 19 Desember di mana mencapai 100 orang dengan kasus positif. Kota Bandung catatkan kenaikan tertinggi dengan 22 orang. Kasus tahun ini memang belum melebihi 2022 yang masih tinggi penyebarannya. Dari data Dinkes Jabar angka kasus corona mencapai 14,4 persen pada 2022, sedangkan pada 2023 hanya berkisar 0,59 persen.

Kasus COVID-19 juga ditemukan di wilayah Jawa Tengah, Pejabat Gubernur Jateng Nana Sudjana pada 19 Desember menyebutkan ada sebanyak 34 orang di Jawa Tengah terpapar COVID-19. Mereka yang terpapar COVID-19 tersebut menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Peningkatan kasus COVID-19 juga terpantau di Kalimantan Timur. Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin melaporkan jumlah kasus COVID-19 yakni sebanyak 13 orang dengan Penajam Paser Utara (PPU) menjadi wilayah dengan kasus COVID-19 terbanyak di Kaltim.

"Kabupaten PPU masih menjadi daerah dengan kasus terbanyak, yaitu enam orang. Diikuti Balikpapan dengan tiga orang, Kutai Kartanegara dua orang, Samarinda satu orang, dan Mahakam Ulu satu orang," ujarnya dilaporkan Antara di Samarinda, Senin (18/12/2023).

Jaya mengatakan 11 orang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dari 13 kasus tersebut. Sedangkan dua orang telah dinyatakan sembuh. Di Balikpapan kenaikan kasus COVID-19 terus terjadi hingga Rabu (20/12/2023) ada delapan kasus positif di Kota Balikpapan.

Sementara di Kalimantan Barat (Kalbar), terdapat 4 kasus COVID-19 yang tercatat, 2 di antaranya dirawat di ruang isolasi RSUD Soedarso Pontianak, dan 2 lainnya isolasi mandiri di rumah.

Di Sumatera Utara dilaporkan ada 30 kasus aktif COVID-19 sebagian besar penderita COVID-19 masih mengalami gejala ringan dan melakukan isolasi mandiri. Namun, ada juga kasus yang berakhir dengan keadaan yang fatal dan pasien harus dirawat di ICU.

"Peningkatan ini terjadi sejak 2 hari lalu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Utara Alwi Mujait Hasibuan, Jumat (22/12/2023). Angka COVID-19 tertinggi di Sumatera Utara yakni di Kota, ada 13 pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik. Mereka dirawat sejak awal Desember.

Perketat pengawasan di pintu masuk

ilustrasi tidur di kereta (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi tidur di kereta (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pengawasan di pintu masuk Semarang diperketat cegah merebaknya COVID-19, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura I dan Pelindo untuk secara ketat mengawasi pintu masuk kedatangan pengunjung dari luar kota maupun luar negeri.

Untuk di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang pada masa Nataru ini ada penambahan dua penerbangan. Sedangkan, Pelindo menyatakan di Pelabuhan Tanjung Emas hanya ada aktivitas rutin kapal dari Kalimantan. Kemudian, pada 24 Januari 2024 mendatang akan ada kapal pesiar dari Singapura.

Perempuan yang akrab disapa Ita ini langsung menginstruksikan agar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan RI untuk bersiaga mengecek jika ada kejadian luar biasa (KLB) maupun penumpang terindikasi COVID-19.

"Ini merupakan langkah antisipasi dan pencegahan penyebaran kasus COVID-19. Sebab, kita tahu bahwa di Singapura COVID-19 kembali melonjak tinggi. Bahkan, di Semarang yang terpapar COVID-19 kemarin kan juga kasusnya karena bepergian ke Singapura," jelasnya.

Dinas Kesehatan Kota Semarang juga telah berkoordinasi dengan pihak kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan RI menyiapkan segala kemungkinan, termasuk tempat isolasi jika ada penumpang yang positif COVID-19.

"Ada dari Kementerian Kesehatan, dan mereka telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang. Bahkan telah dibentuk Tim Terpadu yang disiagakan di Pelabuhan Tanjung Emas maupun Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang," ujarnya.

Upaya Antisipasi kembali merebaknya Virus COVID-19 Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bahkan mengeluarkan surat edaran (SE) kewaspadaan penyebaran virus COVID-19, Senin (18/12/2023). 

Di dalam SE nomor 400.7.7 /29205/436.7.2/2023 itu dijelaskan, apabila mengalami kontak dengan pasien yang terkonfirmasi atau sedang mengalami gejala penyakit COVID-19, seperti batuk kering, pilek, demam lebih dari 38 derajat celcius, nyeri otot, dan nyeri telan, diharapkan segera memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat. 

"Melaporkan ke puskesmas terdekat apabila terkonfirmasi penyakit COVID-19 untuk dilakukan pemantauan kesehatan secara rutin hingga dinyatakan sembuh (selesai isolasi)," ujarnya, Rabu (20/12/2023). 

Eri juga mengingatkan kepada para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 baik dosis primer maupun booster sesuai ketentuan. Nakes dan petugas lainnya yang bekerja di fasilitas kesehatan juga diminta untuk mengoptimalkan perlindungan tubuh dengan melengkapi dosis vaksinasi COVID-19, baik primer maupun booster sesuai ketentuan. 

Pemkot Surabaya dan masyarakat juga meningkatkan upaya 3T (Tracing, Testing, dan Treatment) secara terintegrasi. Yakni melakukan testing terhadap sasaran prioritas, melakukan testing terhadap sasaran prioritas yaitu suspek, probabel, kontak erat, dan pelaku perjalanan di Fasyankes.

Ruang perawatan mulai disiapkan antisipasi lonjakan COVID-19

Dok. Humas Kota Bandung
Dok. Humas Kota Bandung

Upaya mengantisipasi lonjakan COVID-19 di beberapa daerah telah menyiapkan ruang perawatan bagi pasien COVID-19. Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati (RSUD PS) Bantul misalnya telah menyiapkan 38 tempat tidur bagi pasien COVID-19.

Direktur RSUD PS, dr. Atthobari, merinci 38 tempat tidur untuk pasien COVID-19 tersebut di antaranya berada di ruang isolasi Baladewa sebanyak 4 bed serta bangsal Bima sebanyak 18 bed. Selain itu, disiapkan juga ruang isolasi di masing-masing unit atau instalasi dengan total 10 tempat tidur rawat inap dan enam tempat tidur non rawat (IGD), ruang tindakan persalinan dan hemodialisa (cuci darah).

"Kita juga siap untuk mengalihkan ruang rawat inap lainnya jika terjadi lonjakan kasus COVID-19," ujarnya, Selasa (19/12/2023).

Di Lampung dr.Lukman Pura selaku Direktur RSUD Provinsi Lampung Dr H Abdul Moeloek mengatakan saat ini ada 10 bed tersedia untuk isolasi COVID-19. Namun hingga saat ini tidak ada kasus COVID-19 ditemukan di RSUD Abdul Moeloek.

“Tapi kita tetap mewaspadai dan antisipasi. Sudah disiapkan ada 10 bed, karena ini bukan pandemi jadi hanya untuk berjaga-jaga saja. Untuk mewaspadai kasusnya melonjak sebaiknya pakai masker kalau sakit dan kita akan terus lihat perkembangannya,” ujarnya.

Di Kota Makassar ketersediaan kamar untuk penanganan COVID-19 menurut Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin sudah ada di beberapa Rumah Sakit (RS), seperti RS Umum Daya.

"Kalau kamar untuk pasien Covid itu ada disetiap rumah sakit, sudah siap. Karena tahun kemarin (saat Covid) mereka pakai kamar invection centre itu ada, kebetulan kalau memang ada (pasien). RS Daya itu kan siap, kita tidak membongkar, karena kamar invection centre itu kan bukan saja untuk pasien Covid kan," jelas Nursaidah.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar), Vini Adiana Dewi mengatakan, seluruh fasyankes di 27 kabupaten dan kota harus mempersiapkan 10 persen ruangan untuk isolasi pasien COVID-19.

"Untuk COVID-19 diharuskan 10 persen ruang isolasi, itu harus ada. Malahan tenaga kesehatan di lapangan sudah siap, karena sisa pandemi corona kemarin," ujar Vini,

Dia memastikan belum mengalami lonjakan yang tinggi. Namun jika kondisi peningkatan terjadi, dia memastikan rumah sakit sudah siap menangani pasien corona.

"(Faskes) Sudah siap. Wajib 10 persen disiapkan untuk ruang isolasi," katanya.

Kesiapan ini juga dilakukan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. RSHS tetap menyediakan ruangan khusus untuk perawatan pasien COVID-19. Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Iwan Abdul Rachman mengatakan, penyiapan tersebut tidak berubah sejak Pandemi COVID-19 berlangsung beberapa waktu yang lalu.

"Ruang perawatan tersebut kami siapkan, kemudian juga ruang ICU walaupun memang ada keterbatasan karena ruangannya itu kami gunakan semua untuk infeksi khusus, artinya seperti kasus-kasus tidak hanya COVID-19, tapi juga kami gunakan untuk kasus Mpox atau kasus TB, itu dirawat juga di tempat yang sama, jadi tempatnya satuan, tidak akan terjadi penularan," kata Iwan.

Kasus COVID-19 ERIS mengalami peningkatan signifikan

ilustrasi varian COVID-19 Eris (vecteezy.com/style graphic)
ilustrasi varian COVID-19 Eris (vecteezy.com/style graphic)

Sementara itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa kasus COVID-19 yang mengalami peningkatan signifikan jumlah kasus di Indonesia yakni COVID-19 ERIS (Sub Varian EG.5 dan EG.2).  

"Berdasarkan informasi yang diperoleh, COVID-19 ERIS ini masih merupakan turunan dari Varian COVID-19 Omicron, tetapi memiliki penularan yang lebih tinggi," Kabiddokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak menyepelekan, terutama bagi orang yang lanjut usia serta bagi mereka yang mempunyai penyakit kronis atau bawaan karena COVID-19 ERIS ini bisa menjadi berbahaya dan mengancam nyawa penderitanya.

Ketua Bidang Pengkajian Penyakit IDI Wilayah Lampung, dr. Aditya, M. Biomed menjelaskan, COVID-19 memang tidak akan pernah bisa hilang dari muka bumi ini karena sebagai makhluk hidup, virus tersebut akan terus beradaptasi dengan melakukan mutasi baik dengan cara memotong atau mengganti DNA miliknya.

“Nenek moyang Varian EG 5.1 ini kan sebenarnya masih yang dulu, atau bisa dibilang ini tuh subvarian dari Omicron. Sehingga gejalanya akan tetap mirip dengan varian COVID-19 lainnya. Hanya saja, setiap varian COVID-19 itu memiliki ciri khas atau gejala khas untuk mendeteksinya. Termasuk varian terbarunya saat ini,” jelasnya.

Aditya menuturkan, ciri khas tiap varian ini terjadi dari hasil mutasi DNA virus tersebut. Seperti varian Omicron, gejalanya bukan batuk atau pilek seperti varian Delta, melainkan diare. Sedangkan untuk varian Eris, ciri khasnya lebih kepada virus ini dapat menginvasi tubuh lebih cepat dibanding varian lainnya.

“Tapi kalau gejalanya mirip varian lain seperti batuk, pilek, demam, anosmia, dan sebagainya. Tapi ciri khasnya ini dia lebih bisa menginvasi tubuh manusia dibanding varian lainnya,” imbuhnya.

 

Lengkapi vaksinasi untuk Nakes dan Lansia

UNAIR menyuntikkan vaksin Inavac kepada masyarakat, Kamis (17/8/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).
UNAIR menyuntikkan vaksin Inavac kepada masyarakat, Kamis (17/8/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus Corona, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri meminta masyarakat yang belum vaksinasi kedua dan booster agar mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan. Sebanyak 1.200 dosis vaksin sudah didistribusikan ke kabupaten/kota dan 100 dosis vaksin ke KKP.

"Tetapi saya lihat animo masyarakat untuk vaksin sekarang. Kita harus perkuat sosialisasi lagi. Ini lebih kepada proteksi individu dan keluarga. Kalau berkerumun pada tempat yang padat penduduk sebaiknya pakai masker untuk perlindungan diri. Kalau ada yang lain belum vaksin, kita menyiapkan," ujarnya.

Berdasarkan data Pemprov NTB sampai 12 Juni 2023, cakupan vaksinasi COVID-19 untuk dosis pertama sebanyak 3.914.637 orang atau 100,1 persen. Kemudian untuk vaksinasi dosis kedua sebanyak 3.467.616 orang atau 88,67 persen.

Selanjutnya untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster sebanyak 1.603.644 orang atau 41,01 persen. Sementara vaksinasi dosis keempat untuk tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 21.255 orang atau 76,9 persen.

Sedangkan total jumlah kasus COVID-19 di NTB sampai 14 Juni 2023 sebanyak 37.320 kasus. Dengan rincian kasus yang sembuh 36.277 orang atau 97,21 persen, pasien yang dirawat 6 orang atau 0,02 persen dan meninggal dunia 1.037 orang atau 2,78 persen.

Tak hanya NTB tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bandung akan mendapat vaksin COVID-19 kembali untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan Dinkes telah menerima 290 vial vaksin untuk 1.450 orang dari Dinkes Provinsi Jawa Barat.

Untuk tahap awal Dinkes Bandung akan mengirimkannya ke seluruh fasilitas kesehatan, khawatir ada tenaga kesehatan yang belum lengkap vaksinasinya. Dinkes pun akan mengajukan kembali penambahan vaksin kepada Kemenkes. Selain Nakes, kata Anhar, prioritas lainnya yakni lansia dan yang memiliki komorbid.

"Sesudah itu baru masyarakat yang belum lengkap, jadi memang ada tahapan. Rencananya kami akan mengajukan lagi. Maunya 1.000 vaksin, karena tampaknya masyarakat juga sudah banyak yang menanyakan kepada kami," ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno meminta kepada masyarakat melengkapi vaksinasasi dengan booster, seiring dengan kembali munculnya kasus COVID-19. 

"Catatan dari Kemenkes bahwa kebanyakan yang terkena itu belum booster. Ini mumpung dari pemerintah masih menyelenggarakan gratis, maka masyarakat yang belum booster, kita dorong untuk booster," imbuh Sumarno dalam keterangan yang diterima IDN Times. 

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/ kota di Jateng untuk melakukan antisipasi dan kesiapsiagaan seiring munculnya kembali virus ini. Langkah tersebut dinilai penting untuk mengingatkan kembali upaya-upaya dalam menangani COVID-19. 

Pemkot Semarang juga akan mempersiapkan penyediaan alat dan pemeriksaan antigen, PCR dan vaksin Covid-19. Pemerintah Kota Semarang menyiapkan 1.000 dosis vaksin Covid-19 serta swab antigen dan dan polymerase chain reaction (PCR).

Artikel kolaborasi hyperlocal IDN Times ditulis oleh: Indah Permata Sari (Sumut), Prayugo Utomo (Sumut), Muhammad Nasir (NTB), Dahrul Amri Lobubun (Makassar), Sri Wibisono (Kaltim), Daru Waskita (Jogja), Fatmawati (Kaltim), Debbie Sutrisno (Jabar), Anggun Puspitoningrum (Jateng), Fariz Fardianto (Jateng)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Yogie Fadila
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Festival Kota Lama Semarang Jadi Tonggak Pengembangan Kawasan Heritage

10 Sep 2025, 06:34 WIBNews