BRIN Perluas Penanaman Padi Biosolin di 5 Wilayah Pesisir Jateng

- BRIN mendukung penanaman padi di lima kabupaten/kota Jawa Tengah
- Peneliti BRIN menggunakan bibit padi variestas biosolin satu dan biosolin dua
- Penanaman padi biosolin berpotensi menghasilkan produksi 9-10 ton per hektare
Semarang, IDN Times - Wilayah pesisir Jawa Tengah yang nyaris menjadi tanah musnah rupanya mampu diubah oleh Badan Riset Nasional (BRIN) menjadi lahan produktif yang bisa ditanami padi.
Saat menemui Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, tim riset BRIN menyatakan sedang memperbanyak produksi padi variestas biosolin satu dan biosolin dua secara masif untuk mengerjakan penanaman padi di lima kabupaten/kota.
"Untuk variestas yang kita pakai bibit padi biosalin satu dan biosalin dua. Ini adalah variestas yang sudah diproduksi sejak 2020 dan memiliki SK dari Kementerian Pertanian," ujar Tri Martini Patria, Peneliti Ahli Utama Organisasi Riset Energi Manufaktur BRIN saat berbincang dengan IDN Times, Senin (5/5/2025).
1. Daftar lima wilayah pesisir yang ditanami padi biosolin

Pihaknya kini didorong untuk terus berusaha menyebarluaskan penanaman bibit padi biosolin ke lima kabupaten/kota antara lain Kota Semarang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Cilacap.
Selain itu pihaknya berkomitmen dengan menggunakan padi biosolin maka bisa mendukung hilirisasi dengan mengedepankan teknologi riset pangan.
"Karena ini pemilihan bibitnya dari BRIN tentu kita mendorong agar bibitnya dapat disebarluaskan. Sehingga agar bagaimana lahan-lahan rob yang tidak bisa ditanami oleh petani, sekarang bisa dimanfaatkan sebagai lahan sawah," akunya.
2. Padi biosolin di Semarang dipanen 6,9 ton

Ia berkata penanaman padi biosolin nantinya berpotensi menghasilkan produksi 9-10 ton per hektare.
"Jadi variestas biosolin satu dan biosolin dua itu sebenarnya potensi produksinya bisa sampai 9-10 ton per hektare. Bahkan kemarin di Semarang bisa panen sampai 6,9 ton. Dan kami cukup bangga karena lahan yang terdampak rob kan kesuburannya berbeda, maka kami berharap lahan rob di pesisir yang tadinya lahan tidur dapat berkembang dengan cara diversifikasi lahan," ungkapnya.
Ia pun menyampaikan sesuai kesepakatan dengan Gubernur Ahmad Luthfi, pihaknya diminta mendukung lumbung pangan bagi Jawa Tengah yang ditargetkan menjadi terbesar kedua setelah Jawa Timur.
"Karena kita sudah sepakat dengan Pak Gubernur bahwa Jawa Tengah harus menjadi lumbung pangan terbesar kedua setelah Jawa Timur," ujarnya.
3. BRIN tegaskan bisa tanam padi di air payau

Anggota Dewan Pengarah BRIN, Tri Mumpuni menuturkan pihaknya lega telah berhasil mengubah lahan rob yang didominasi air payau, saat ini bisa dimanfaatkan untuk menanam padi. Dari total lima kabupaten/kota, yang sudah ditanami padi biosolin seluas 500 hektare.
"Semua orang tahu payau itu tidak bisa dipakai apa-apa dan berkat kerja keras risetnya teman-teman BRIN bisa ditanam padi menghasilkan beras. Salah satunya juga menjaga ketahanan pangan Jawa Tengah. Karena Jawa Tengah wilayah yang sangat aktif dan memberikan peluang besar percontohan bagi daerah lain," bebernya.
4. Luthfi dorong produksi padi dari riset BRIN

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi pun mendorong BRIN guna memberikan sumbangsih bagi program ketahanan pangan.
"Produk padi dari BRIN ini terbukti bagus. Jadi jelas kami dorong terus," pungkasnya.