Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Demo Sopir Truk di Boyolali Tuntut Revisi Aturan ODOL, Sopir Blokade Jalan Semarang-Solo

Gambar WhatsApp 2025-06-19 pukul 20.17.09_d65fd963.jpg
Demo ODOL para sopir truk di Boyolali memblokade jalan Semarang-Solo, Kamis (19/6/2025). (IDN Times/Bandot Arywono)
Intinya sih...
  • Sopir tuntut revisi aturan ODOLPara sopir truk di Boyolali memblokade jalan dan melakukan audiensi dengan pihak terkait, menuntut revisi aturan ODOL yang dinilai memberatkan.
  • Ketua DPRD Boyolali bakal adakan FGD dengan para stakeholderKetua DPRD Boyolali akan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan para stakeholder untuk mendiskusikan tuntutan para sopir truk.
  • Tuntutan para sopir terkait aturan ODOLRibuan sopir truk dari berbagai daerah di Jawa Tengah menyuarakan aspirasi menolak kebijakan zero Over Dimension Over Loading (ODOL) dan menyampaikan lima hingga tujuh tuntutan utama.

Boyolali, IDN Times - Demo sopir truk terkait kebijakan Over Dimension Over Loading (ODOL) di Boyolali, Kamis (19/6/2025) sopir truk memblokade sejumlah jalan di Boyolali. Hingga Kamis malam, sejumlah sopir truk memblokade jalan Semarang-Boyolali, tepatnya di simpang empat terminal lama Boyolali.

Para sopir berkumpul di tengah simpang empat terminal lama Boyolali dan memarkirkan kendaraan mereka melintang menutup ruas jalan di simpang empat. Beberapa truk juga terparkir di sepanjang jalan Pandanaran dan juga jalan Raya Semarang-Solo. Kemacetan sempat terjadi di jalan Pandanaran, pantauan di lapangan macet hampir sepanjang 500 meter - 1 Km. Terlihat aparat kepolisian dari Satlantas Polres Boyolali berjaga dan mengatur lalu lintas.

Aksi yang dimulai sejak sore tersebut berakhir pada Kamis malam, sekitar pukul 19.00 WIB para sopir membubarkan diri.

1. Sopir tuntut revisi aturan ODOL

Gambar WhatsApp 2025-06-19 pukul 20.19.13_79edeab5.jpg
Demo ODOL para sopir truk di Boyolali memblokade jalan Semarang-Solo, Kamis (19/6/2025). (IDN Times/Bandot Arywono)

Aksi para sopir truk tersebut dimulai sejak Kamis siang, para sopir berkumpul di Alun-alun Lor dan sempat terjadi kemacetan di jalur lingkar utara. Setelah dari Alun-alun Lor, sebagian dari sopir sempat memblokade Jalan Perintis Kemerdekaan atau jalur lingkar selatan.

Aksi demo komunitas sopir truk di Boyolali ini para pendemo sempat melakukan audiensi dengan dengan Ketua DPRD Boyolali, Kapolres Boyolali dan dan Kepala Dinas Perhubungan Boyolali di kantor DPRD Boyolali.

“Tuntutan kami yakni merevisi aturan tentang ODOL yang sudah digedok oleh Kakorlantas dan Komisi III DPR RI, kami minta agar tidak memberatkan sopir” kata Penasihat Komunitas Sopir Truk Boyolali, Sutarjo.

2. Ketua DPRD Boyolali bakal adakan FGD dengan para stakeholder

Gambar WhatsApp 2025-06-19 pukul 20.19.13_3bd7f980.jpg
Demo ODOL para sopir truk di Boyolali memblokade jalan Semarang-Solo, Kamis (19/6/2025). (IDN Times/Bandot Arywono)

Ketua DPRD Boyolali, Susetya Kusuma mengatakan pihaknya telah menerima aspirasi dari para sopir dan ke depan akan ada Focus Group Discussion (FGD).

“Kami akan bersurat ke DPR RI tetapi nanti setelah ada kajian. Dalam waktu beberapa hari ke depan, kami akan mengadakan FGD dari beberapa stakeholder dan pemangku kepentingan. Di situ ada masukan sebagai langkah untuk mengambil suatu kebijakan untuk disampaikan ke DPR RI,” kata dia.

3. Tuntutan para sopir terkait aturan ODOL

Gambar WhatsApp 2025-06-19 pukul 20.17.10_3eb80984.jpg
Demo ODOL para sopir truk di Boyolali memblokade jalan Semarang-Solo, Kamis (19/6/2025). (IDN Times/Bandot Arywono)

Kamis, Ribuan sopir truk dari berbagai daerah di Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa secara serentak menolak kebijakan zero Over Dimension Over Loading (ODOL) yang mereka nilai menyudutkan profesi sopir sebagai pihak yang paling dirugikan.

Aksi berlangsung di Kudus, Pati, Salatiga, Grobogan, Boyolali, Karanganyar, Solo, Klaten, hingga Banyumas. Massa menyuarakan aspirasi dengan memarkirkan truk-truk mereka di jalan utama, memasang spanduk protes, melakukan orasi, bahkan mengancam untuk mogok nasional.

Rangkaian aksi yang diinisiasi puluhan komunitas sopir truk itu setidaknya menyuarakan lima hingga tujuh tuntutan utama, sebagai berikut:

  • Revisi UU ODOL, terutama pasal pidana bagi sopir

  • Evaluasi dan keseragaman uji KIR, agar tidak diskriminatif antarwilayah

  • Penyesuaian tarif angkut, jika ODOL diterapkan

  • Tolak premanisme dan pungli di lapangan

  • Perlakuan hukum yang adil untuk seluruh pelaku logistik

  • Hentikan tebang pilih dalam penindakan ODOL

  • Sosialisasi harus proporsional, bukan langsung diberlakukan

“Bukan kami tak mau ikut aturan. Tapi kenyataannya, kami ditekan oleh pemilik truk yang tetap menuntut muatan penuh,” ujar koordinator aksi di Banyumas, Imam Santoso.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us