Vokalis Band Sukatani Ditawari jadi Guru di Sekolah Negeri Purbalingga

- Band Sukatani kontroversial karena lagu yang dianggap menyudutkan Polri
- Bupati Purbalingga tawarkan posisi di sekolah kepada Novi Citra Indriyati
- Kepala Dinas Pendidikan Purbalingga mendukung Novi asalkan tidak bertentangan dengan tugasnya sebagai guru
Purbalingga, IDN Times - Band Sukatani asal Purbalingga menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir. Lagu mereka dianggap menyudutkan institusi Polri, sehingga menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat serta pejabat tinggi. Pemerintah Kabupaten Purbalingga pun turut memberikan tanggapan.
Bupati Purbalingga terpilih, Fahmi Muhammad Hanif, melalui akun Instagramnya @fahmihnf, menawarkan kepada Citra Novi Indriyati, salah satu anggota band Sukatani, untuk mengabdi di sekolah yang ada di Purbalingga.
"Berkaitan dengan isu yang beredar mengenai keluarnya Mbak Novi dari salah satu guru di sekolah dasar, saya, Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Kabupaten Purbalingga, dengan tangan terbuka siap menerima Mbak Novi jika Mbak Novi berkenan untuk mengabdi di sekolah di Kabupaten Purbalingga," ujar Bupati Fahmi di sela-sela retret kepala daerah di Magelang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Purbalingga, Tri Gunawan Setiadi, saat dihubungi IDN Times pada Senin (24/2/2025) menjelaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika Citra Novi Indriyati menerima tawaran dari Bupati Purbalingga untuk mengabdi di sekolah yang berada di bawah pengawasan dinas pendidikan.
"Tidak masalah, kami akan menyambut baik bila Mbak Novi bersedia mengabdi di sini, bila itu adalah kebijakan dari Mas Bupati, dan kami welcome, walaupun misalnya ada kebijakan dari MenPAN RB (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) yang tidak boleh menambah pegawai, masih ada sekolah swasta di bawah dinas pendidikan," katanya.
1. Harus bisa membedakan ranah pendidikan dan seni

Tri mengklarifikasi bahwa kabar yang beredar sebelumnya mengenai Novi yang mengajar di sebuah sekolah dasar IT di Purbalingga tidak benar. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata Novi mengajar di sebuah sekolah di Klampok, Kabupaten Banjarnegara.
"Saat kami cek pada hari Kamis, 20 Februari 2025, ternyata data Novi ada di Banjarnegara. Jadi, kebijakan terkait Novi berada di wilayah Banjarnegara," ungkap Tri.
Menanggapi persoalan yang tengah dihadapi Novi, Tri mengimbau kepada seluruh pendidik untuk dapat membedakan antara ranah pendidikan dan kesenian atau hiburan.
"Yang pasti, kita harus bisa membedakan mana ranah pendidikan dan mana seni atau hiburan. Ini penting untuk menghindari kesalahpahaman," kata Tri.
Tri juga menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung aktivitas Novi di luar tugasnya sebagai guru, selama tidak bertentangan dengan tugas-tugas kedinasan. Ia meyakini bahwa Novi dapat membagi waktu antara mengajar dan kegiatan lainnya.
"Sepanjang tidak bertentangan dengan tugas sebagai guru dan kedinasan, kami akan mendukungnya. Kami percaya Novi bisa membagi waktu," ujarnya.
Terkait kritik sosial yang disampaikan oleh Novi melalui karyanya, Tri menilai hal tersebut memiliki tujuan yang baik. Ia mencontohkan Pemerintah Kabupaten Purbalingga yang tidak anti terhadap kritik, selama kritik tersebut bersifat kondusif, membangun, dan menunjang pelayanan masyarakat.
"Kritik sosial itu bagus, tujuannya baik. Di Purbalingga, pemerintahannya tidak anti kritik, asalkan kondusif, membangun, dan menunjang pelayanan masyarakat," kata Tri.
2. Penjelasan ketua yayasan Madani

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara, Teguh Handoko dan Ketua Yayasan Madani Banjarnegara, Khaerul Mudakir, memberikan keterangan terkait kabar pemberhentian Novi Citra Indriyati sebagai pengajar di SD IT Mutiara Hati, Purwareja Klampok di Gedung Diponegoro Dindikpora Banjarnegara.
Khaerul Mudakir menjelaskan, Novi Citra Indriyati, yang juga dikenal sebagai vokalis band Sukatani, telah bekerja sebagai guru sejak 2 November 2020. Selama ini, Novi tidak pernah memberikan informasi mengenai aktivitas pribadinya di luar jam sekolah.
Namun, perbuatannya dianggap tidak sesuai dengan kode etik Yayasan Al Madani Banjarnegara. Setelah dilakukan klarifikasi, Novi Citra Indriyati mengakui hal tersebut.
"Pada hari Kamis, 6 Februari 2025, kami memberhentikan yang bersangkutan sebagai guru di SIT Mutiara Hati. Keputusan tersebut belum bersifat final dan menunggu hasil klarifikasi lebih lanjut dari Novi Citra Indriyati. Hasil klarifikasi ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan selanjutnya," jelas Khaerul Mudakir.
3. Novi diberhentikan karena melanggar SOP

Kepala Sekolah SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati, memastikan kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tidak terganggu setelah pemberhentian Novi Citra Indriyati. Yayasan sekolah bersedia menerima kembali Novi dengan syarat yang bersangkutan bersedia mengikuti prosedur dan kode etik yang berlaku di sekolah.
"Kami terbuka untuk menerima kembali yang bersangkutan, asalkan dapat memenuhi kaidah kode etik yang berlaku di yayasan kami," ujar Eti. "Guru adalah figur yang diharapkan memberikan contoh baik kepada siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Kode etik ini berlaku di lingkungan sekolah dan di luar sekolah."
Eti menambahkan, keputusan tersebut belum final karena pihak sekolah masih menunggu klarifikasi dari Novi. Ia berharap akan ada pertemuan dengan Novi untuk mendapatkan klarifikasi terkait situasi ini.
"Pelanggaran yang dilakukan oleh Ibu Novi tidak terkait dengan lagu yang sedang viral atau keterlibatannya dalam grup band. Pelanggaran tersebut lebih terkait dengan perilaku yang tidak sesuai dengan standar SOP yayasan kami, meskipun dilakukan di luar sekolah," jelas Eti.
Eti mengakui bahwa Novi dikenal sebagai guru yang baik dan profesional. Bahkan, Novi pernah melatih siswa dalam lomba kesenian hingga meraih juara di berbagai ajang. "Kami sangat menyayangkan ketika beliau melakukan perbuatan yang melanggar SOP yang menurut kami kurang baik," pungkas Eti.