Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PosIND Cetak Prestasi Gemilang: Dalam 10 Hari Bansos PKH dan Program Sembako Terealisasi 90% (dok. PosIND)

Intinya sih...

  • Dinas Sosial Jawa Tengah berupaya mempercepat proses graduasi penerima bantuan PKH di tiap kabupaten/kota.
  • Banyak penerima PKH sudah mampu mandiri dan memiliki usaha, sehingga tidak lagi memerlukan bantuan PKH.
  • Terdapat 1,5 juta penerima manfaat PKH di Jawa Tengah yang ditargetkan dapat digraduasi sebesar 10 persen untuk menghemat alokasi anggaran dari APBN.

Semarang, IDN Times - Dinas Sosial Jawa Tengah sedang berusaha mempercepat proses graduasi penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) di tiap kabupaten/kota. Graduasi dikerjakan oleh para pendamping PKH dari Kemensos dengan mendatangi satu persatu lokasi rumah penerima PKH. 

"Jadi komitmen kita tentu dengan percepatan graduasi seperti sekarang bisa mengentaskan kemiskinan di daerah. Sebab tidak bisa dipungkiri bahwa ada sejumlah masyarakat yang masih menerima PKH bertahun-tahun, ada yang sampai 10 tahun lamanya," kata Kepala Dinsos Jateng, Imam Maskur kepada IDN Times, Kamis (8/5/2025).

1. Ditemukan penerima PKH punya motor dan berjualan

PosIND tahun ini kembali dipercaya sebagai mitra pemerintah dalam menyalurkan program bantuan sosial (bansos). (dok. PT Pos Indonesia)

Ia mengatakan banyak penerima PKH yang selama ini sudah mentas kemiskinan. Dalam pantauan petugas ditemukan ada penerima PKH yang sudah bisa membuka warung kelontong. 

Kemudian ada juga penerima PKH yang punya dua kendaraan bermotor. Tak jarang saat dibujuk oleh penyuluh untuk berhenti menerima bantuan PKH, beberapa penerima manfaat merelakan dengan sukarela. 

2. Dinsos sebut tidak ada gejolak saat graduasi PKH

PosIND tahun ini kembali dipercaya sebagai mitra pemerintah dalam menyalurkan program bantuan sosial (bansos). (dok. PT Pos Indonesia)

Oleh sebab itulah, pihaknya berkata saat proses graduasi PKH berlangsung, tak ada gejolak yang muncul di tiap kabupaten/kota.

"Tidak ada gangguan apapun. Gejolak di lapangan juga gak ada. Soalnya mereka (penerima PKH) ini sudah menyadari kalau dirinya tidak perlu PKH lagi. Sebab saat didatangi petugas penyuluh, ada penerima PKH yang punya kelontong, bisa berjualan mandiri. Bahkan ada yang punya sepeda motor. Makanya petugas kami tidak kesulitan saat menjelaskan program graduasi yang digalakan pemerintah," ujar Imam. 

3. Ada 1,5 juta penerima PKH

PosIND Cetak Prestasi Gemilang: Dalam 10 Hari Bansos PKH dan Program Sembako Terealisasi 90% (dok. PosIND)

Lebih lanjut lagi, PKH selama ini diperuntukkan bagi masyarakat kategori miskin dan miskin ekstrem. PKH diberikan bagi warga yang punya tanggungan anak pertama dan anak kedua. 

Besaran nominal bantuan PKH yang diberikan setara dengan nilai kebutuhan hidup si anak. Mulai biaya sekolah, seragam dan sejenisnya. 

Tercatat di Jawa Tengah terdapat 1,5 juta penerima manfaat PKH. Pihaknya menargetkan tahun ini penerima PKH dapat digraduasi atau diturunkan sebesar 10 persen agar nantinya dapat menghemat alokasi anggaran dari APBN. 

"Kita ada 1,5 juta penerima PKH. Coba diturunkan 10 persen maka bisa menghemat Rp30 triliun. Untuk menggraduasi KPM PKH, Maka kita punya 5.000 pendamping yang diterjunkan ke semua kabupaten/kota. Satu pendamping mendampingi 300 KPM. Dan pasti bisa karena setiap tahun ada pemberdayaan ekonomi keluarga. Uang dari PKH tidak hanya untuk biaya sekolah tapi untuk berwirausaha," urainya. 

4. Syarat graduasi penerima PKH

Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)

Pihaknya pun menekankan bahwa persyaratan untuk menggraduasi penerima PKH yaitu setiap penerima sudah dinyatakan mandiri alias bisa menghidupi keluarganya sendiri, bisa membiayai sekolah anaknya dan sanggup berwirausaha. 

"Rata-rata yang tergraduasi mendeklarasikan dirinya saya sudah cukup. Karena sudah diberikan pemahaman oleh pendamping bu jenengan sudah cukup bantuannya ya, karena sanggup membiayai hidup sendiri," tuturnya. 

Editorial Team