Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Erupsi 154 Kali, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Mencapai 2 Km

Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/11/2019). (ANTARA FOTO/Rudi)

Semarang, IDN Times - Gunung Merapi yang berdada di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan awan panas ke arah hulu Kali Gendol paling jauh selama dua hari.

Maksimum jarak luncurnya mencapai dua kilometer.

1. Ketinggian asap kawah Merapi mencapai 3 kilometer

Letusan Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (9/11/2019). (ANTARA FOTO/Agus Sarnyata)

Selama kurun waktu November 2019, awan panas dari aktivitas Gunung Merapi tanggal 9 dan 17 November 2019 merupakan yang paling jauh. Jaraknya mencapai dua kilometer.

Pada dua hari itu, asap kawah utama mencapai ketinggian maksimum, tiga kilometer. Hal itu diketahui dari catatan Informasi Aktivitas Gunungapi Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diterima IDN Times, Jumat (29/11).

2. Ada 154 erupsi selama satu bulan

Letusan Gunung Merapi pada Minggu 17 November 2019. Twitter.com/BPPTKG

Sementara itu, masih dari data yang sama, selama satu bulan Gunung Merapi mengalami satu kali erupsi letusan dan 153 kali erupsi berupa guguran.

Adapun dilihat dari grafik kegempaannya, paling banyak terjadi pada tanggal 8, 16, dan 17 November 2019. Kegempaan Gunung Merapi sendiri masih didominasi dengan gempa guguran dan hembusan meskipun sesekali muncul awan panas guguran.

3. PVMBG petakan potensi bahaya dari Merapi

Ilustrasi aktivitas Gunung Merapi. (Twitter.com/BPPTKG)

Meskipun mengalami erupsi sebanyak 154 kali, suhu di sekitar Gunung Merapi masih dalam kisaran 12,5 sampai 40 derajat Celsius. Statusnya sampai saat ini juga masih Waspada atau Level II.

PVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung serta mewaspadai adanya aliran lahar.

Sejumlah potensi bahaya turut dipetakan PVMBG. Diantaranya kemuculan lontaran material atau lava pijar, guguran lava, awan panas guguran, hujan abu dan aliran lahar hujan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Dhana Kencana
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us