Ibu Asal Boyolali Temukan Cahaya Untuk Anak Tunanetra di Pandawa Patra

- Martuti membawa anak tunanetra ke Sekolah Tani Rakyat di Pandawa Patra untuk melawan stigma dan menemukan cahaya baru.
- Bagas Supriyanto belajar menanam dan hidroponik di Sekolah Tani Rakyat, dibimbing oleh ibunya dan pengelola Pandawa Patra.
- Pandawa Patra merupakan bagian dari program CSR Pertamina untuk kemandirian ekonomi penyandang disabilitas dengan menciptakan ekosistem pertanian inklusif.
Boyolali, IDN Times - “Saya ajak kegiatan di sini biar anak saya tidak diejek lagi,” ucap Martuti lirih kepada IDN Times.
Kalimat itu menggema di tengah riuh suara air pompa hidroponik. Bagi sebagian orang, disabilitas dianggap kutukan. Tapi bagi Martuti, perempuan asal Dukuh Keposong, Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah anaknya adalah anugerah yang tak boleh disembunyikan. Ia memilih melawan stigma dengan cara paling lembut yakni menanam.
Bagas Supriyanto (21), anak tunanetra yang ia besarkan sendirian, kini menjadi bagian dari Sekolah Tani Rakyat di Pandawa Patra, program pertanian terpadu itu kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah.
Belajar Meraba Kehidupan

Meski tak dapat melihat, Bagas tak pernah kehilangan semangat belajar. Setiap sepulang sekolah, ia datang ke Sekolah Tani Rakyat Pandawa Patra. Di sana ia belajar menanam selada, mengenali bentuk kambing, hingga memahami sistem hidroponik dari suara dan sentuhan.
“Senang di sini belajar hidroponik” kata Bagas sambil tersenyum.
Martuti tak pernah lelah membimbing setiap langkahnya. “Yang penting, Bagas bisa mandiri, punya teman, dan tidak malu lagi,” ujarnya.
Bertani dengan hati

Haryono, pengelola Pandawa Patra, dulunya bekerja di bengkel. Kini ia mendedikasikan hidupnya untuk mendampingi penyandang disabilitas.
“Yang penting mereka bisa bekerja dan punya kepercayaan diri,” ujarnya.
Kini, 30 penyandang disabilitas belajar di sana. Ada yang tunadaksa, ada pula yang tunanetra seperti Bagas. Mereka menanam, memanen, bahkan memasarkan hasil kebun sendiri.
Hasil panen seperti selada hidroponik telah dijual ke restoran di Solo.
Pertamina: Menumbuhkan Harapan, Bukan Sekadar Program

Menurut Yulesia Pasalbessy, Fuel Terminal Manager Pertamina Patra Niaga Boyolali, Pandawa Patra merupakan bagian dari program CSR Pertamina untuk kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
“Kami tidak hanya memberikan bantuan, tapi mendampingi hingga mereka mandiri,” ujarnya.
Program ini mencakup hidroponik, peternakan, pembibitan, hingga pengelolaan biogas, menciptakan ekosistem pertanian yang inklusif dan berkelanjutan.

Menemukan pelita di Pandawa Patra

Bagi Martuti, Pandawa Patra bukan sekadar tempat kerja. Ia adalah rumah kedua, tempat anaknya diterima tanpa syarat.
Di antara deretan tanaman hijau itu, ia menemukan arti baru dari cahaya bukan yang terlihat mata, tapi yang dirasakan hati.
