Ini Fokus Pembangunan di Kota Semarang untuk 5 Tahun Ke Depan

- Pemerintah Kota Semarang menerapkan pola pembangunan tematik lima tahunan untuk pembangunan yang visioner dan realistis.
- Kota Semarang memiliki plafon APBD hampir Rp6 triliun, tertinggi di Jawa Tengah, dengan kekuatan sumber daya manusia, alam, dan keuangan daerah yang baik.
- Pemkot Semarang merancang pembangunan setiap tahun memiliki tema dan konsentrasi berbeda serta mengubah pendekatan penganggaran menjadi fokus dan bertahap.
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang akan menerapkan pola pembangunan tematik lima tahunan. Upaya ini agar pembangunan lebih visioner, namun realistis dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
1. Rancang setiap tahun ada tema pembangunan yang berbeda

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, Kota Semarang memiliki kekuatan sumber daya manusia, alam, dan keuangan daerah dengan plafon APBD tertinggi di Jawa Tengah, yakni hampir Rp6 triliun.
“Yang namanya misi dan visi adalah sebuah cita-cita yang kita gantungkan setinggi langit. Yang penting kita menyadari bahwa kita memiliki potensi yang sangat baik,” ungkapnya, Selasa (6/5/2025).
Pemkot Semarang merancang bahwa pembangunan setiap tahun memiliki tema dan konsentrasi yang berbeda.
“Jadi ada konsentrasi setiap tahunnya, kita ada tema yang mayoritas konsentrasi kegiatan kita di tahun 2025 itu apa, 2026 apa, itu ada temanya,” terang Agustina.
2. Fokus selesaikan infrastruktur layanan dasar

Menurut dia, strategi ini sekaligus mengubah pendekatan penganggaran yang sebelumnya cenderung merata ke semua sektor dalam satu waktu. Ke depan, pembangunan akan dilakukan secara fokus dan bertahap sesuai dengan kebutuhan prioritas kota.
“Jadi kita agak merubah sedikit pola penganggarannya yang biasanya itu semuanya merata supaya semuanya bisa dijalankan. Tapi kalau dalam proses 5 tahun ini kita mengubah, kita fokus. Semua infrastruktur layanan dasar kita selesaikan dululah,” imbuhnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2025 ditandai dengan pembangunan rumah inspirasi di beberapa kecamatan. Kemudian, peluncuran kartu BRT gratis untuk pelajar-mahasiswa ber-KTP Semarang, penambahan kuota JKN, hingga roadmap terintegrasi untuk penanganan banjir. Selanjutnya, tahun 2026 akan diarahkan pada penguatan pengelolaan lingkungan hidup.
“Kami akan fokus memperbaiki kontainer dan truk sampah. Sebagian besar pembiayaan akan kami masukkan dalam forum CSR,” tambah Agustina.
3. Akan bentuk forum CSR

Ia pun menyampaikan, rencana membentuk kembali forum CSR yang dipimpin oleh kalangan pengusaha agar lebih efektif mendukung pembangunan kota.
Sementara di tahun 2027, pihaknya akan berfokus pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kerakyatan berbasis produk unggulan daerah. Berlanjut di tahun 2028, prioritas pembangunan adalah terkait dengan peningkatan infrastruktur strategis kota. Sedangkan tahun 2029 fokus pembangunan pada peningkatan daya saing dalam mendukung perekonomian kota.
Hingga nantinya pada tahun 2030 dapat terwujud Kota Semarang sebagai pusat ekonomi yang maju, berkeadilan sosial, lestari dan inklusif.
Agustina juga mengajak seluruh warga masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap tahapan pembangunan demi mewujudkan visi Semarang.
“Kalau cita-cita kita di dalam misi dan visi itu tidak kita laksanakan dengan maksimal, maka sia-sia saya dan Pak Iswar memimpin Kota Semarang,” tandasnya.