Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Penyebab Longsor Cilacap: 20 Warga Masih Hilang, 3 Meninggal

Proses evakuasi korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap yang dilakukan oleh tim SAR Gabungan, Jumat (14/11/2025). (Dok. BNPB)
Proses evakuasi korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap yang dilakukan oleh tim SAR Gabungan, Jumat (14/11/2025). (Dok. BNPB)
Intinya sih...
  • Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dan tim bergerak ke lokasi bencana atas arahan Presiden Prabowo Subianto
  • Tim gabungan sedang mencari 20 warga yang hilang akibat longsor, sementara 3 orang dinyatakan meninggal dunia
  • BNPB merencanakan relokasi permanen bagi warga di zona rawan longsor setelah fase tanggap darurat selesai
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cilacap, IDN Times — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak menanggapi bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang terjadi pada Jumat (14/11/2025) dini hari. Longsor yang dipicu hujan lebat di kawasan perbukitan itu menimbun sejumlah rumah warga dan menyebabkan korban jiwa.

1. Kerahkan tim dan logistik

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto  memberi pengarahan di Posko Tanggap Darurat Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). (Dokumentasi BNPB)
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memberi pengarahan di Posko Tanggap Darurat Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025). (Dokumentasi BNPB)

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dijadwalkan berangkat langsung ke lokasi terdampak atas arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal dan terpadu di lapangan.

“Atas arahan Presiden Prabowo Subianto, kami langsung berangkat ke sana,” kata Suharyanto usai memberikan materi dalam kegiatan Senior Disaster Management Training (SDMT) di Gedung INA DRTG, Sentul, Bogor, Jumat (14/11/2025).

Sebelum kedatangan Kepala BNPB, Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) telah lebih dulu tiba di lokasi bencana. Tim membawa bantuan logistik, peralatan evakuasi, serta dukungan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

“Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan sudah hadir di sana hari ini, membawa dukungan logistik dan peralatan,” kata Suharyanto.

2. Sudah 3 warga meninggal

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)
Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Tim gabungan dari berbagai unsur seperti Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan, dan masyarakat kini tengah bekerja keras melakukan pencarian korban dan penanganan darurat.

Suharyanto menyebut, pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) menjadi prioritas utama, mengingat masih ada 20 orang dinyatakan hilang, diduga tertimbun material longsoran.

“Kurang lebih ada 200 personel di lapangan. Semoga seluruh masyarakat yang hilang dapat segera ditemukan,” ujarnya.

BNPB juga mengirimkan alat berat dan pompa alkon untuk membantu proses evakuasi serta memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi, seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal sementara.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, hingga Jumat (14/11/2025) pukul 11.16 WIB, tercatat tiga orang meninggal dunia dan 20 lainnya masih dalam proses pencarian.

Sebanyak 23 warga berhasil diselamatkan, namun kini berada di kawasan rawan longsor sehingga harus diungsikan ke tempat aman.

Ketiga korban meninggal telah dievakuasi ke Rumah Sakit Majenang, sedangkan warga yang selamat mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Dari sisi kerusakan material, 12 rumah dilaporkan rusak berat akibat tertimbun material longsor, dan 16 rumah lainnya di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying, terancam longsoran susulan.

Kondisi tanah yang labil, curah hujan tinggi, serta minimnya penerangan di malam hari menjadi kendala utama tim SAR di lapangan. Meski demikian, operasi pencarian tetap dilakukan dengan memperhatikan keselamatan personel dan kondisi cuaca.

3. Rencana relokasi warga di zona rawan

Proses evakuasi korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap yang dilakukan oleh tim SAR Gabungan, Jumat (14/11/2025). (Dok. BNPB)
Proses evakuasi korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap yang dilakukan oleh tim SAR Gabungan, Jumat (14/11/2025). (Dok. BNPB)

BNPB juga menyiapkan langkah untuk merelokasi permanen bagi warga yang tinggal di kawasan rawan longsor setelah fase tanggap darurat selesai.

Menurut Suharyanto, sebanyak 28 rumah warga berada di titik kritis yang berpotensi longsor susulan.

“Ada 28 rumah yang harus direlokasi. Pemerintah daerah sudah menyiapkan lokasi relokasinya. Setelah proses tanggap darurat selesai, relokasi akan segera dilakukan,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi bencana demi keselamatan.

“Kita ungsikan dulu warga yang berada di titik-titik rawan supaya meninggalkan rumah, jangan sampai ada longsor susulan yang mengakibatkan korban tambahan,” tambahnya.

Untuk diketahui, longsor di Majenang dipicu oleh intensitas hujan tinggi selama beberapa hari terakhir yang mengguyur wilayah perbukitan dengan kondisi tanah gembur dan labil. Kawasan tersebut sebelumnya sudah termasuk dalam zona rawan gerakan tanah dengan risiko tinggi saat musim penghujan.

BNPB, imbuh Suharyanto, mengingatkan, fenomena serupa berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah bagian selatan yang memiliki topografi serupa, seperti Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara. Oleh karena itu, pemerintah daerah diminta meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

GKR Timoer Ungkap Alasan Gelar Jumenengan Nata PB XIV KGPH Purboyo

14 Nov 2025, 22:32 WIBNews