Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jalan Kabupaten di Desa Purwojati Rusak Parah, Warga Swadaya Perbaiki

Hamparan jalan di dusun Muncu, desa Purwojati Banyumas yang rusak parah, Sabtu (15/3/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Hamparan jalan di dusun Muncu, desa Purwojati Banyumas yang rusak parah, Sabtu (15/3/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Intinya sih...
  • Jalan Lingkar Muncu di Desa Purwojati, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas rusak parah dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah selama bertahun-tahun.
  • Warga melakukan perbaikan jalan secara swadaya setelah musyawarah dengan kepala dusun dan ketua RT, serta berharap lebih banyak kontribusi dari pihak lain.
  • Gotong royong dilakukan malam hari dengan alat seadanya, warga berharap ada perbaikan permanen dari pemerintah agar jalan tidak kembali rusak setelah hujan turun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyumas, IDN Times - Jalan Lingkar Muncu di Desa Purwojati, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, rusak parah. Warga menganggap, kondisi kerusakan jalan sudah terjadi bertahun-tahun tanpa perhatian dari pemerintah. Saat hujan tiba, kondisi jalan dipenuhi kubangan air cukup dalam,Setelah kondisi air surut, jalan menjadi becek dan licin. Kerusakan ini sudah terjadi bertahun-tahun membahayakan warga, selain itu menghambat mobilitas dan akses transportasi masyarakat.

Warga Grumbul Muncu Dusun V Purwojati, Sukron Ma'muri mengatakan, jalan lingkar ini berstatus milik kabupaten. Namun demikian, sudah bertahun-tahun Pemerintah Kabupaten Banyumas, yakni Dinas Pekerjaan Umum (DPU) tak melakukan perbaikan. Menurut Sukron, sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi jalan yang tak pernah ditangani, warga berinisiatif melakukan penggalangan dana secara swadaya. "Warga kompak melakukan perbaikan jalan yang menjadi akses vital bagi masyarakat," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (15/3/2025)

Sukron yang juga Koordinator Relawan Perbaikan Jalan Lingkar Muncu menyampaikan, dalam musyawarah warga yang digelar pada Senin, 10 Maret 2025, diputuskan perbaikan jalan dilakukan dengan gotong royong dan galang donasi dari masyarakat. Musyawarah tersebut dihadiri oleh Kepala Dusun V, Safaat serta Ketua RT dari RW 07 dan RW 08. Hasil musyawarah tersebut menyimpulkan beberapa hal penting, demi penanganan segera perbaikan jalan tersebut.

1. Gotong royong demi infrastruktur layak

Salah satu warga di dusun Muncu yang sedang bergotong royong memperbaiki jalan rusak walau sedang berpuasa, Sabtu (15/3/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Salah satu warga di dusun Muncu yang sedang bergotong royong memperbaiki jalan rusak walau sedang berpuasa, Sabtu (15/3/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Meski belum mendapat perhatian dari pemerintah, warga tetap optimis dan memilih untuk bergerak sendiri. Semangat gotong royong ini menunjukkan bahwa kepedulian sosial masih kuat di tengah masyarakat.

Sukron Ma'muri yang menjadi koordinator penggalangan dana, berharap lebih banyak pihak yang ikut berkontribusi. "Kami tidak bisa menunggu bantuan yang tak pasti. Jika ada yang ingin membantu, baik tenaga maupun dana, kami sangat berterima kasih," ujarnya.

Ini bukan hanya untuk warga Grumbul Muncu Kadus V, tapi juga demi kepentingan banyak orang yang melewati jalan ini. Jalan kabupaten ini menjadi akses vital masyarakat, pelajar maupun kebutuhan logistik dan pertanian. Jalan ini juga menjadi penghubung ke desa di Kecamatan Jatilawang.

2. Jalan rusak, ekonomi dan keselamatan warga terancam

Warga yang hendak melintas di jalan yang rusak terpaksa harus berhati hati,Sabtu (15/3/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Warga yang hendak melintas di jalan yang rusak terpaksa harus berhati hati,Sabtu (15/3/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Ketua RT 02 RW 07 Desa Purwojati, Soleh menambahkan, jalan yang rusak ini bukan hanya menyulitkan mobilitas warga, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan keselamatan masyarakat atau pengendara. Banyak pengendara motor dan mobil yang mengalami kesulitan melintas, terutama saat musim hujan ketika jalan berubah menjadi kubangan air dan lumpur.

Soleh mengungkapkan keprihatinannya dengan kondisi ini. "Setiap hari kami melewati jalan ini dengan penuh risiko. Banyak yang terjatuh karena jalan berlubang, sementara pemerintah seakan menutup mata," tegasnya.

Salah satu warga Ari juga mengeluhkan dampak jalan rusak tersebut. "Saat hujan, jalanan licin dan becek. Jalan rusak sangat menghambat akses masyarakat. Bukan hanya jalan yang rusak dua jembatan di jalur lingkar juga terancam ambruk," ujarnya.

3. Gotong royong usai Tarawih, warga bergerak di tengah malam

Walau hujan sekalipun tak menyurutkan warga dusun Muncu untuk bekerja bakti dimalam hari usai sholat taraweh.(IDN Times/Foto : Tangkapan layar)
Walau hujan sekalipun tak menyurutkan warga dusun Muncu untuk bekerja bakti dimalam hari usai sholat taraweh.(IDN Times/Foto : Tangkapan layar)

Tak peduli hujan dan gelapnya malam, mereka tetap berjuang demi akses jalan yang lebih layak bagi masyarakat. Kerja bakti bahkan mendapat dukungan Anggota TNI dan sejumlah Perangkat Desa Purwojati. Mereka ikut aktif membantu warga meratakan material yang awalnya menggunung di tengah jalan. Selama ini, warga hanya bersabar dengan kondisi kerusakan jalan yang membahayakan dan mengganggu aktivitas.

Usai melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah, warga berkumpul di rumah Sekretaris RT 02 RW 07, Sukron Ma'muri. Dengan koordinasi yang baik dari Ketua RT 02, Soleh dan dukungan penuh Kadus V Safaat, warga bergegas menuju lokasi jalan yang rusak. Dengan alat seadanya, seperti cangkul dan karung bekas, warga masyarakat bekerja keras memperbaiki jalan kabupaten, yang selama ini tak kunjung mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Banyumas.

Kegiatan gotong royong ini berlangsung mulai pukul 21.00 hingga 24.00 WIB. Meski hujan masih mengguyur dan kilat sesekali terdengar, ditambah kondisi penerangan yang minim, semangat warga tetap menyala. Dengan semangat kebersamaan, warga Muncu membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari tangan sendiri. Semoga upaya ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap infrastruktur yang layak bagi masyarakat.

4. Perbaiki dengan peralatan seadanya

Papan peringatan yang dipasang oleh warga Dusun Muncu, Desa Purwojati, Sasbtu (15/3/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Papan peringatan yang dipasang oleh warga Dusun Muncu, Desa Purwojati, Sasbtu (15/3/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Jalan kabupaten yang melintasi Dusun V ini telah lama mengalami kerusakan. Hujan deras semakin memperburuk kondisi, menjadikannya licin dan penuh genangan. Para pengendara sering kali kesulitan melintas, bahkan tak jarang terjadi kecelakaan akibat lubang-lubang besar di badan jalan. "Kami sudah lama mengeluhkan kondisi jalan ini, tapi tidak ada tindakan nyata dari pemerintah. Akhirnya, kami memutuskan untuk bertindak sendiri. Ini demi keselamatan dan kenyamanan bersama," ujar Ketua RT 02, Soleh.

Meski tanpa peralatan canggih, warga tetap bersemangat. Dengan cangkul, sekop, dan karung bekas, mereka mengangkut tanah dan bebatuan untuk menutup jalan yang berlubang. Ada yang bertugas menggali, ada pula yang mengangkut material, sementara lainnya sibuk meratakan permukaan jalan agar lebih mudah dilalui. "Kami sadar bahwa ini hanya perbaikan sementara, tapi setidaknya ini bisa mengurangi risiko kecelakaan," imbuhnya.

Pihaknya berharap ada perhatian dari pihak berwenang untuk solusi jangka panjang. Jika hal ini tetap dibiarkan, bisa saja material seplit yang diperkirakan butuh 30 dum track terbawa banjir.

5. Harapan warga pemerintah turun tangan

Warga dusun Muncu, Desa Purwojati terpaksa membuka open donasi untuk perbaikan jalan yang rusak parah karena berharap pemerintah belum ditindaklanjuti.(IDN Times/Foto : Rohman)
Warga dusun Muncu, Desa Purwojati terpaksa membuka open donasi untuk perbaikan jalan yang rusak parah karena berharap pemerintah belum ditindaklanjuti.(IDN Times/Foto : Rohman)

Aksi gotong royong ini bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga pesan kuat kepada pemerintah agar segera mengambil tindakan. Warga berharap ada perbaikan permanen dengan aspal atau betonisasi agar jalan tidak kembali rusak setelah hujan turun.

Gotong royong malam itu berakhir pada pukul 24.00 WIB, namun perjuangan warga belum selesai. Mereka akan terus bersatu demi infrastruktur yang lebih baik. Gotong royong masih akan berlangsung beberapa hari kedepan, mengingat jalan rusak cukup panjang.

Semoga aksi ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap kondisi jalan yang menjadi akses utama masyarakat. Relawan juga masih membutuhkan dukungan dan bantuan masyarakat lain dalam program donasi perbaikan Jalan Lingkar Muncu. Berikut ini adalah seruan warga Dusun Muncu, desa Purwojati :

1. Bahwa Jalan Lingkar Muncu adalah infrastruktur penting bagi warga Muncu dan selama belasan tahun kondisinya rusak parah dan membahayakan bagi pengguna.

2. Bahwa sampai dengan saat ini belum ada upaya yang ril dari pemerintah dalam mengatasi kerusakan Jalan Lingkar Muncu.

3. Dalam upaya memberikan jalan yang aman dan nyaman warga Muncu bersepakat akan mengadakan perbaikan berupa pengurugan.

4. Biaya pengurugan bersifat swadaya masyarakat dan terbuka bagi siapapun yang ingin berinfaq/membantu.

5. Estimasi pengurugan yang dibutuhkan sekitar 30 dum truck split/krosok.

6. Setiap RT bersumbangsih 1 dum truck atau jika diuangkan sekitar Rp 850.000 (sesuai harga per dumnya).

7. Donasi bersifat terbuka bagi siapapun yang ingin berinfaq untuk perbaikan jalan.

8. Bagi yang berminat membantu/berinfaq bisa melalui Ketua RT di RW 07 dan RT di RW 08 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Cokie Sutrisno
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

XL Ultra 5G+ Ada di 6 Kota Jateng DIY, Ini Lokasi dan Harga Paketnya

18 Des 2025, 12:30 WIBNews