Jateng Didominasi Investor Asing, Nilai Investasi Semester I Rp25,63 T

- Investor asing dominasi di Jateng dengan nilai investasi Rp25,63 triliun
- Singapura dan China paling banyak tanam modal di Jateng, Kota Semarang jadi lokasi favorit PMDN
- Investasi di Jateng serap tenaga kerja 222.373 orang, meningkat 37,41 persen dari tahun sebelumnya
Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan jumlah investor asing di wilayahnya telah mendominasi sebesar 56 persen dengan nilai investasi selama semester I 2025 sebanyak Rp25,63 triliun.
1. Dinas Penanaman Modal klaim penyerapan tenaga kerja tinggi

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari mengungkapkan terdapat lima kabupaten/kota yang memiliki investasi asing antara lain Kabupaten Demak dengan nilai investasi Rp5,93 triliun, disusul Kabupaten Kendal dengan Rp4,30 triliun, Kota Semarang Rp2,01 triliun, Kabupaten Batang Rp1,86 triliun, dan Kabupaten Pemalang Rp1,41 triliun.
"Meskipun dibanding provinsi lain (investasinya) rendah, tetapi penyerapan tenaga kerja tertinggi. Jadi ini gambaran memang sektor padat karya yang masuk untuk melakukan investasi di Jawa Tengah," tutur Sakina, Selasa (5/8/2025).
2. Singapura dan China paling banyak tanam modal di Jateng

Ia berkata Singapura telah berinvestasi di Jawa Tengah dengan capaian nilai Rp5,87 triliun, diikuti Tiongkok Rp5,42 triliun, Hongkong Rp4,46 triliun, Korea Selatan Rp3,39 triliun, dan Samoa Barat Rp0,83 triliun.
Sementara, untuk lokasi favorit Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), posisi favorit pertama Kota Semarang dengan Rp3,73 triliun, Kabupaten Blora Rp1,55 triliun, Kabupaten Kendal Rp1,44 triliun, Kabupaten Banyumas Rp1,26 triliun dan Kabupaten Tegal Rp1,18 triliun.
3. Investasi di Jateng serap tenaga kerja 222.373 orang

Lebih jauh lagi, pihaknya menuturkan kalau dibanding periode yang sama tahun lalu, realisasi investasi meningkat 37,41 persen. Total investasi pada semester I 2024 mencapai Rp33,17 triliun, terdiri dari investasi PMA Rp15,04 triliun dan PMDN Rp18,13 triliun.
"Alhamdulillah, ini pencapaian tertinggi selama ini, dan alhamdulillah juga kita selalu naik dari triwulan ke triwulan. Nah ini menunjukan Jawa Tengah tetap menjadi magnet investasi," urainya.
Berkaitan penyerapan tenaga kerja, Sakina mengatakan Jawa Tengah menjadi yang tertinggi dibanding empat provinsi lain di Pulau Jawa.
Investasi semester I 2025 Jawa Tengah menyerap 222.373 tenaga kerja, Jawa Barat 203.461 tenaga kerja, DKI Jakarta menyerap 185.995 tenaga kerja, Jawa Timur 170.870 tenaga kerja, dan Banten menyerap 109.377 tenaga kerja.