Jateng Dihantam Cuaca Ekstrem, Produksi Durian dan Kelengkeng Menyusut

- Cuaca ekstrem di Jawa Tengah sejak Desember 2024 hingga bulan ini menurunkan produksi buah hampir 50 persen.
- Produksi kelengkeng dan durian mengalami penurunan drastis karena banyak bunga yang rontok akibat curah hujan tinggi dan angin kencang.
- Sentra produksi kelengkeng tersebar di lima kabupaten, dengan produksi kelengkeng tahun 2024 mencapai 146.097,14 kuintal, sementara durian hanya menghasilkan 130-135 buah per pohon.
Semarang, IDN Times - Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Tengah semenjak Desember 2024 sampai bulan ini telah menyebabkan penurunan produksi pada tanaman buah. Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah mencatat penurunan produksi hampir 50 persen lantaran sebagian besar bibit buah mengalami kerontokan.
1. Distanbun: Perontokan bunga capai 60 persen

Kepala Bidang Holtikultura, Distanbun Jateng, Ani Mulyani mengatakan produksi kelengkeng berkurang drastis lantaran banyak bunganya yang rontok.
"Info dari petani kelengkeng Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan akibat dari curah hujan tinggi, disertai angin yang kencang mengakibatkan perontokan bunga hampir 60 persen," ujar Ani ketika dikonfirmasi IDN Times, Selasa (18/2/2025).
2. Petani semprotkan cairan kalium

Lebih lanjut, ia berkata sentra produksi kelengkeng kini tersebar di lima kabupaten. Antara lain Kabupaten Tegal, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Banyumas.
Sentra produksi kelengkeng di Kabupaten Semarang, Kab. Grobogan, Kab. Banyumas, Kab. Magelang, Kab. Tegal.
Apabila merujuk data capaian tahun 2024 kemarin produksi kelengkeng masih sebanyak 146.097,14 kuintal. Jumlah kelengkeng yang dipanen melonjak ketimbang tahun 2023 silam.
"Penanganan yang dilakukan petani yaitu dengan mengerjakan penyemprotan bahan aktif kalium," urainya.
3. Cuma ada 130-135 durian per pohon

Selain kelengkeng, katanya hasil panen durian tahun ini juga tak maksimal. Pasalnya, pihaknya mengestimasikan jumlah durian yang dihasilkan pada Desember-Januari 2025 hanya kisaran 130-135 buah per pohon.
Padahal dalam kondisi normal buah durian yang bisa dipanen saban tahun bisa mencapai 300 buah per pohon. Untuk tahun kemarin total produksi durian sebanyak 2.002.340,03 kuintal.
"Biasanya tiap pohon bisa menghasilan sekitar 300 buah per pohon, sekarang hanya menghasilkan 130--135 buah di tiap pohonnya," tuturnya.
Tercatat untuk sentra penghasil durian sebarannya ada di Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Jepara dan Kabupaten Wonogiri.
"Info dari petani Kabupaten Karanganyar produksi turun karena curah hujan ekstrem yang terjadi pada akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025," terangnya.
4. Alpukat lebih tahan cuaca ekstrem

Lebih jauh lagi, untuk produksi tanaman alpukat tahun kemarin sebesar 1.496.400,90 kuintal. Secara umum, katanya mengalami kenaikan dibandingkan produksi pada tahun 2023.
Ia berkata sentra penghasil alpukat ada di Ungaran, Kabupaten Boyolali, Jepara, Temanggung dan Kabupaten Karanganyar. Namun berbeda dengan kondisi tanaman buah lainnya, ia menambahkan bahwa khusus alpukat masih bisa bertahan di tengah cuaca ekstrem.
"Supaya tanaman alpukat lebih tahan cuaca ekstrem perlu dilakukan perawatan terutama pemupukan dan penyemprotan," ujar Ani.