Jokowi Bantah Tudingan Prabowo Presiden Boneka

Surakarta, IDN Times - Presiden ke-7 RI Joko “Jokowi” Widodo degan tegas menepis tuduhan soal Presiden Prabowo Subianto adalah presiden boneka.
Ia menegaskan jika kepemimpinan Presiden Prabowo sangat kuat.
1. Jokowi tegas membantahnya

Ditemui di kediamannya, Jokowi mengatakan tidak ada tang mengendalikan Prabowo seperti yang dituduhkan terhadapnya. Ia mengaku jika Prabowo memiliki visi yang kuat dalam membangun bangsa.
"Ndak ada (mengendalikan). Ndak ada karena yang saya lihat kepemimpinan Pak Prabowo kuat. Beliau memiliki visi yang kuat, memiliki leadership yang kuat. Program-programnya juga jelas, step-step perencanaan diimplementasikan juga baik," tegas Jokowi, Rabu (7/5/2025).
2. Mengaku jarang komunikasi dengan Prabowo

Lebih lanjut, ditanya soal komunikasi antara dirinya dengan Prabowo, Jokowi mengaku jika komunikasi yang terjalin dengan Prabowo hanya seperlunya saja.
"Bahwa komunikasi beliau dengan mantan presiden tidak hanya dengan saya, dengan Ibu Megawati, dengan Pak SBY kan juga berkomunikasi," jelasnya.
3. Prabowo tak pernah minta saran darinya.

Jokowi juga mengaku jika Prabowo tidak pernah meminta masukan dan saran kepadanya. Ia menekankan jika komunikasi yang terjalin hanya bersifat formal.
"Ndak pernah. Ya komunikasi misalnya telepon mengucapkan selamat tahun baru jam 1 malam. Telepon, video call untuk ucapan selamat idul fitri. Yang lain ndak pernah," jelasnya.
Jokowi mengakui terakhir bertemu dengan Prabowo saat berbuka puasa. "Ya saat diundang beliau untuk buka puasa di Istana. Jangan membayangkan seperti itu karena beliau memiliki kepmimpinan leadrship kuat. Visinya kuat untuk bangsa negara dan rakyat kita," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga turut membantah tudingan yang menyebut dirinya presiden boneka, yang dikendalikan Jokowi.
"Saya dibilang apa itu presiden boneka saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah-olah Pak Jokowi tiap malam telepon saya. Saya katakan itu tidak benar," ungkap Prabowo, di Sidang Kabinet Paripurna, Kantor Presiden (Kanpres), Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (5/5/2025).