Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi Soroti Revolusi AI Dalam Pertemuan di Bloomberg New Economy

IMG_2933.jpeg
Presiden ke-7 Jokowi. (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Jokowi menekankan revolusi AI akan mengubah cara kerja manusia dalam waktu 5-15 tahun ke depan.
  • Pemerintah akan mulai mengajarkan coding di semua level pendidikan untuk mempersiapkan SDM Indonesia.
  • Keberhasilan QRIS dianggap sebagai gerbang menuju era 'Intelligent Economy' dengan adopsi pembayaran digital yang kuat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times — Presiden ke-7 RI Joko “Jokowi” Widodo buka suara soal hasil pertemuan dengan sejumlah tokoh saat menghadiri acara Bloomberg New Economy Forum di Singapura beberapa waktu lalu.

Ia menegaskan bahwa dunia sedang bergerak menuju perubahan besar yang tak bisa dihindarimulai dari perkembangan Artificial Intelligence (AI) hingga robot humanoid.

1. Menekankan para revolusi AI

Screenshot_2025-11-21-22-46-23-83_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12.jpg
Presiden Jokowi hadir dalam Bloomberg New Economy Forum 2025 sebagai anggota Dewan Penasihat Ekonomi Baru (New Economy Advisory Board) yang berlangsung pada 19–21 November di Capella Singapore Hotel. (Dok. Bloomberg TV).

Ditemui dikediamannya Jokowi menyebutkan dalam forum tersebut ia menekankan pada revolusi teknologi tersebut akan mengubah banyak hal, terutama cara kerja manusia.

“Ke depan akan ada perubahan besar. Sebuah revolusi dalam penggunaan AI, kemudian humanoid robotik. Itu akan mempengaruhi cara kerja kita,” ujar Jokowi, Jumat (29/11/2025).

Jokowi menegaskan bahwa seluruh negara kini berlomba menyesuaikan diri. Indonesia tidak boleh hanya menonton. “Kita harus meredefinisi lagi proses, sistem, dan strategi. Kalau tidak, kita akan ditinggal oleh perubahan itu.”

Menurutnya, perubahan ini tidak bersifat lambat seperti revolusi industri sebelumnya. Justru, ia memperkirakan perubahan terjadi dalam rentang 5–15 tahun ke depan.

2. SDM Anak Muda Jadi Kunci: Coding Harus Diajarkan Sejak Dini

IMG_20251121_224817.jpg
Undangan Gala Dinner Presiden Ke-7, Jokowi di Sela New Economy Forum Bloomberg oleh Michael Bloomberg bersama Para Advisory Board di Hotel Capella. (x.com/jokowi).

Jokowi menyambut baik kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo yang akan mulai mengajarkan coding di semua level pendidikan, mulai SD hingga SMA/SMK.

“Yang paling penting dipersiapkan. SDM, terutama anak muda, harus dikenalkan sejak awal mengenai AI, algoritma, coding, machine learning. Mereka harus ngerti ini,” jelasnya.

Ia menyebut penguatan kurikulum tersebut menjadi fondasi agar Indonesia tidak tertinggal dalam ekonomi digital masa depan.

3. QRIS Dianggap Gerbang Menuju Era ‘Intelligent Economy’

ilustrasi pembayaran QRIS
ilustrasi pembayaran QRIS (freepik.com/freepik)

Jokowi juga menyoroti keberhasilan Indonesia mengembangkan QRIS, yang kini digunakan puluhan juta UMKM.

“QRIS itu mengawali kita masuk ke digital economy. Dari situ kita menuju era baru lagi: intelligent economy,” ungkapnya.

Menurut Jokowi, keberadaan banyak unicorn lokal hingga adopsi pembayaran digital adalah bukti bahwa Indonesia punya modal kuat untuk melangkah ke level berikutnya.

Lebih lanjut, ditanya apakah pernyataannya soal QRIS sejalan dengan penjelasan Wapres Gibran Rakabuming Raka saat berbicara di Afrika, Jokowi sambil tertawa menyebut hal itu kebetulan. “Enggak, enggak janjian. Disampaikan dari sisi yang berbeda saja,” jawabnya singkat.

Berikutnya, Jokowi juga memastikan ia akan kembali hadir dalam forum Bloomberg berikutnya. “Iya, nanti tahun depan di India. Tahun 2026.”

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Terlibat Penipuan Lomba Tari, Polda Jateng Tahan Dosen UPGRIS Semarang

28 Nov 2025, 17:56 WIBNews