Klaim Bahan Baku Fresh, Ini SOP Panglima untuk SPPG TNI di Boyolali

- Panglima TNI memerintahkan perketat pengawasan pengolahan Makanan Bergizi Gratis (MBG) mulai dari bahan baku hingga proses pengiriman.
- TNI telah merilis 339 SPPG di berbagai daerah dan berencana membangun lebih banyak lagi untuk membantu program MBG dan membuka lapangan pekerjaan.
- Kepala SPPG 1 TNI AU Adi Soemarmo Rifky Sheva melakukan quality control atas bahan baku, melayani 3.728 porsi per hari, dan memiliki 47 relawan serta staf lainnya.
Boyolali, IDN Times - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan adanya pengawasan melekat pada setiap proses di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal itu menyusul banyaknya kasus keracunan makanan pada program makan bergizi gratis di beberapa daerah.
1. Perketat pengawasan pengolahan MBG

Agus mengatakan pengawasan dilakukan mulai dari bahan baku proses pengiriman MBG.
“Saya sudah sampaikan ke seluruh komandan satuan agar mengecek mulai dari bahan baku yang dibeli, peralatannya, cara memasaknya agar rentang waktunya tidak terlalu lama,” ujarnya pada saat pembukaan SPPG 1 TNI AU Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (26/9/2025).
“Jadi masak sampai dikonsumsi oleh anak-anak. Proses pengiriman juga kami cek dengan pengawasan melekat,” sambungnya.
2. Ada 339 SPPG milik TNI

Lebih lanjut, Agus mengatakan saat ini TNI sdh merilis 339 SPPG di berbagai daerah. Dari jumlah tersebut diharapkan jumlah penerima manfaatnya akan terus bertambah setiap hari.
“Barusan saya launching 339 SPPG yang ada di satuan-satuan setingkat Batalyon, Kodim, Lanal, Lanud, Pindam, Korem yang sudah ada untuk mendukung program MBG,” jelasnya.
“Selain itu kami juga akan membangun beberapa SPPG di sejumlah wilayah. Ini juga bisa membantu membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Tadi saya lihat yang juru masak adalah ibu-ibu di wilayah Solo Raya,” sambungnya.
3. Lakukan quality control

Sementara itu, Kepala SPPG 1 TNI AU Adi Soemarmo Rifky Sheva mengaku pengawasan dilakukan mulai dari bahan baku datang hingga pengiriman makanan ke sekolah-sekolah. Ia juga meminimalisasi penyimpanan baik sayur maupun daging ke ruang penyimpanan.
“Kami melakukan quality control atas bahan baku yang kami terima. Kalau kami di sini barang semua fresh, begitu datang langsung dimasak saat itu juga. Jadi kami cari suplier itu yang bisa mendatangkan di dini hari,” jelasnya.
Ia mengatakan sampai saat ini SPPG tersebut melayani pembuatan sebanyak 3.728 porsi per hari untuk pengiriman empat hari dalam satu minggu.
“Jadi mulai hari Senin--Jumat. Periode depan mulai enam hari. Di sini kami ada 47 relawan, satu akuntan, satu ahli gizi, dan satu Kepala SPPG,” pungkasnya.