Kuliah Online, Kampus Tutup: Pelaku Usaha Fotokopi di Semarang Loyo

1. Bisnis percetakan dan fotokopi masih lesu

Kondisi tersebut terjadi di kawasan kampus Universitas Diponegoro (Undip) di Jalan Hayam Wuruk, Semarang, Sabtu (6/11/2021). Perkuliahan sebagian besar mahasiswa di kampus tersebut dilakukan secara online.
Hal itu berdampak terhadap bisnis para pelaku percetakan (printing) dan fotokopi di daerah yang terkenal dengan sebutan Undip Pleburan itu.
2. Konsumen bisa dihitung jari

Konsumen mereka kini hanya dalam hitungan jari per hari.
"Sejak awal pandemik mewabah dan sistem perkuliahan daring diterapkan, pendapatan (jadi) tidak menentu," kata salah satu jasa fotokopi di kawasan tersebut, Pipi.
Pria asal Grobogan itu mengaku keuntungannya sehari hanya cukup untuk kebutuhan makan. Tempat usahanya pun sempat tutup selama satu bulan saat pemberlakuan kebijakan PPKM Darurat oleh pemerintah sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19.
3. Pelaku usaha berharap kondisi membaik

Hal senada juga dialami Iwan. Pemilik toko ATK dan fotokopi mengaku sebelum pandemik, tokonya tak pernah tutup selama 24. Saat ini, kondisi berubah total.
"Sekarang kalau jam 10 malam sudah tutup, soalnya kondisi juga masih belum sepenuhnya pulih," ungkapnya dilansir laman resmi Radio Republik Indonesia, Minggu (7/11/2021).
Ia berharap, dengan penurunan kasus virus corona dan level PPKM, kampus-kampus bisa menggelar perkuliahan secara tatap muka. Dengan begitu, roda perekonomian bisa bergerak, termasuk bisnisnya berjalan seperti sediakala.