Kurangi Banjir Pantura Semarang, Modifikasi Cuaca Dikebut 5 Hari

- Modifikasi cuaca dilakukan selama lima hari untuk mengurangi intensitas curah hujan di Pantura dan Pansela Jawa Tengah.
- Tim modifikasi cuaca sebar 1 ton garam dan kalsium oksida, dengan harapan dapat mengurangi dampak banjir di Pantura Kota Semarang dan Grobogan.
- Biaya semai dan operasional pesawat ditanggung sepenuhnya oleh BNPB, karena kegiatan modifikasi cuaca membutuhkan biaya tinggi yang tidak mungkin tercover oleh Pemprov Jateng.
Semarang, IDN Times - Proses modifikasi cuaca dikerjakan selama lima hari mulai 25-29 Oktober 2025 untuk mengurangi intensitas curah hujan wilayah Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela) Jawa Tengah.
1. Modifikasi cuaca dikerjakan tujuh kali sehari

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Muhamad Chomsul mengatakan kegiatan modifikasi cuaca dikerjakan tujuh kali sehari mulai jam 07.00-23.30 WIB.
"Agenda operasi modifikasi cuaca Jawa Tengah dikerjakan sehari tujuh kali. Kami dibantu BNPB, BMKG dan operator penerbangan dari Maksom Sukses Sejahtera mulai mengerjakan jam 7 pagi sampai setengah 12 malam. Potensi awan yang disasar mulai dari Pansela, Pantura dan Pantura timur," kata Chomsul kepada IDN Times, Senin (27/10/2025).
1. Tim modifikasi cuaca sebar 1 ton garam dan kalsium oksida

Lebih lanjut proses modifikasi cuaca yang sudah berjalan tiga hari terakhir, katanya ditargetkan rampung pada 29 Oktober lusa. Ia berkata modifikasi cuaca dikerjakan secara kontinyu mengingat saat ini sedang memasuki musim hujan dengan puncak curah hujan tertinggi sesuai perkiraan BPBD terjadi Januari dan Februari 2026.
Posko tim gabungan modifikasi cuaca yang ada di Bandara Ahmad Yani akan melihat perkembangan apabila dibutuhkan, maka modifikasi cuaca akan diperpanjang.
"Kami melibatkan dua tim modifikasi cuaca. Masing-masing anggotanya empat sampai lima orang, satu pilot, satu kopilot dan tiga petugas penyemai. Setiap operasi menggunakan pesawat, kami membawa 1 ton garam dan kalsium oksida. Setiap kegiatan penyemaian di udara, ada lima sampai enam petugas yang memonitor dampaknya di lapangan," ungkapnya.
3. Mengurangi dampak banjir Kaligawe dan resiko banjir Grobogan

Chomsul berharap upaya modifikasi cuaca dapat berjalan mengurangi intensitas curah hujan di Pantura Kota Semarang yang belakangan kerap dilanda banjir. Selain itu modifikasi cuaca juga menyasar ke Grobogan dengan tujuan mengurangi hujan di areal permukaan sungai.
"Jadi memang fokus kita untuk mengurangi dampak banjir di Pantura Kaligawe Semarang. Lalu menjaga wilayah Grobogan yang dilalui sungai sungai besar yang beresiko mengalami banjir. Namun untuk mitigasi wilayah lain juga tetap diintervensi. Maka dari itu kita berlakukan sistem di darat dengan pompanisasi, sementara dari udara dengan OMC (operasi modifikasi cuaca)," paparnya.
4. Biaya semai dan operasional pesawat ditanggung BNPB

Terkait dengan pembiayaan, pihaknya mendapat bantuan anggaran sepenuhnya dari BNPB. Termasuk untuk operasional pesawat, kru dan biaya kegiatan penyemaian garam dan kalsium oksida. Sebab selama ini kegiatan modifikasi cuaca membutuhkan biaya tinggi yang tidak mungkin tercover oleh Pemprov Jateng.
"Kami kurang paham berapa total anggaran (modifikasi cuaca). Soalnya biaya kami dapatkan dari bantuan BNPB. Mulai dari biaya bahan semai, operasional pesawat itu semua tergantung anggaran BNPB. Pemprov Jateng hanya jadi penerima manfaat. Jelas ini relatif mahal karena kalau Pemprov pakai cara ini pasti berpikir ulang," pungkasnya.

















