Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mitra Polhut dan Balai Taman Nasional Bakal Dilibatkan Cegah Kebakaran Hutan di Jateng

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Semarang, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah mengaku telah meminta bantuan dari para petugas mitra polisi hutan (polhut) serta pengelola balai taman nasional untuk terlibat aktif meminimalisir resiko kebakaran hutan di tahun ini. Pasalnya, sesuai prediksi BMKG, munculnya El Nino akan menyebabkan musim kemarau hingga akhir tahun 2023. 

1. DLHK waspadai kawasan hutan yang dekat dengan pemukiman

Sejumlah warga Jepara mengantisipasi kerawanan di CA Celering. (Dok KPHK Pati Barat)

Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto mengatakan kewaspadaan perlu dilakukan di semua wilayah lereng gunung karena tergolong rentan terjadi kebakaran. 

"Justru semua wilayah gunung perlu diwaspadai. Karena kemarau tahun ini kan ada El Nino. Tentunya semua wilayah baik lereng gunung, dataran pegunungan maupun tempat-tempat hutan yang bersinggungan sama pemukiman penduduk akan diprioritaskan," ujar Widi kepada IDN Times, Selasa (27/6/2023). 

2. Koordinasi dengan KLHK untuk pantau potensi titik api

Ilustrasi kebakaran hutan (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Kerawanan kebakaran, katanya saat ini terpantau di Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sindoro, Gunung Lawu dan beberapa kawasan taman nasional seperti Karimunjawa. 

Pola pencegahan yang dilakukan pihaknya juga melibatkan Kementerian KLHK guna memonitor titik api memakai citra satelit. 

"Kami juga koordinasi dengan KLHK kalau ada titik api kecil bisa langsung terpantau hotspot. Jadinya bisa bergerak menangani potensi kebakaran hutan," tuturnya. 

3. Kerahkan tim mitra polhut

Ilustrasi pos pemantauan gunung berapi (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Lebih lanjut, dirinya telah berkoordinasi dengan seluruh petugas Perhutani, personel BPBD, komunitas masyarakat peduli api hingga BKSDA dan balai taman nasional agar resiko kebakaran hutan dapat diantisipasi.

"Kita saat ini sudah menggerakkan seluruh mitra komponen terutama para polhut untuk gencar patroli karena barangkali mereka bisa melihat sesuatu yang perlu ditangani secara sigap dan cepat," ujar Widi. 

4. Kejadian kebakaran hutan menurun tiga tahun terakhir

Ilustrasi masyarakat di kawasan hutan. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Di Jateng, ia mengklaim kejadian kebakaran hutan mengalami tren penurunan sejak tiga tahun terakhir. Kendati demikian, peningkatan pengawasan tetap dilakukan mengingat musim kemarau tahun ini tergolong lebih kering ketimbang tahun lalu. 

"Tren tiga tahun terakhir di Jateng kebakaran hutan cendrung menurun. Tetapi dengan musim kemarau yang kering saat ini kami musti meningkatkan kewaspadaan di semua areal hutan," tegasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us