Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Puluhan pemulung memberikan penghormatan bagi bendera merah putih di TPA Jatibarang. (Dok UPTD TPA Jatibarang)

Semarang, IDN Times - Tumpukan sampah yang terus menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Semarang, rupanya menjadi persoalan tersendiri. Meski telah mengoperasikan sistem pengolahan sampah berbasis biogas untuk mereduksi sampah organik, rupanya tindakan tersebut masih belum cukup. 

1. Daya tampung TPA Jatibarang sudah overload

Kepala UPTD TPA Jatibarang Semarang, Wahyu Heryawan mengaku, tumpukan sampah yang kini menggunung menjadi sinyal bahaya bagi pihaknya. Sebab, saat ini daya tampung pada kolam sampah di Jatibarang telah overload (penuh). 

"Saat ini tempat kita benar-benar sudah overload. Walaupun jumlah sampah yang masuk ke Jatibarang cenderung menurun saat pandemik atau sekitar 800 ton per hari, tapi sebenarnya daya tampungnya sudah diambang batas. Khawatirnya kalau dipaksakan bisa timbul masalah baru. Seperti longsoran sampah," kata Wahyu kepada IDN Times, Rabu (2/3/2022). 

2. TPA Jatibarang butuh lompatan teknologi

Editorial Team