Ilustrasi aktivitas buruh di salah satu pabrik kopi di Sumatra Utara. (IDN Times/Prayugo Utomo)
Selain mengunjungi Posko Pantau di Mangkang, rombongan juga menyambangi pabrik garmen PT Sandang Asia Maju Abadi di Kawasan Industri Wijayakusuma. Kunjungan ke pabrik tersebut juga karena ingin memastikan apakah di sana juga sudah menerapkan PKM sesuai perwal yang berlaku.
Hendi menjelaskan, pihaknya masuk ke pabrik karena potensi kerumunan massa ada di sana. ‘’Setiap pabrik pasti mempunyai ratusan hingga ribuan pekerja. Sehingga, harus saya sampaikan kepada pemilik atau pengelola pabrik untuk bisa memaknai PKM dengan baik. Kami sudah mau mendengarkan aspirasi mereka lho supaya nggak PSBB, tapi tolong kawal kebijakan PKM Kota Semarang supaya buruh pabrik tidak menjadi media penyebaran COVID-19,’’ jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Hendi meminta kepada General Manager PT Sandang Asia Maju Abadi yang juga Ketua Apindo Kota Semarang, Dedy Mulyadi untuk menyampaikan ke pelaku usaha lainnya untuk mengatur jam kerja pegawai. Lalu, meminta agar para pegawai mematuhi SOP kesehatan seperti memerhatikan pembatasan jarak fisik, wajib memakai masker, mengukur suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer dimanapun mereka berada.
‘’Sejauh pemberlakukan PKM ini kami terus secara persuasif, mengingatkan masyarakat agar patuh terhadap aturan yang ada. Namun, khususnya bagi pemilik usaha, jika tidak mengindahkan ya cara paling akhir kami bisa mencabut izin usaha mereka,’’ tandasnya.