Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pedagang minyak goreng curah. (IDN Times/Adeng Bustomi)

Semarang, IDN Times - PT Berkah Emas Sumber Terang (Best) selalu produsen minyak goreng di Kota Semarang kedapatan baru memproduksi sekitar 16 persen. Padahal di sisi lain, produsen minyak goreng tersebut punya kontrak penguasaan dengan Kemenperin sebanyak 12.500 ton. 

Fakta tersebut terungkap tatkala Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perindustrian Masrukhan Sulaiman mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di Ibukota Jateng pada Sabtu kemarin (16/4/2022).

Awalnya Masrukhan dan aparat Ditreskrimsus Polda Jateng menggelar sidak ke sejumlah tempat. 

Sasaran yang dituju adalah dua distributor minyak goreng CV Sawit Juara Jalan Peres Semarang Utara dan CV Superindo Perkasa serta dua produsen minyak goreng yaitu PT. Bonanza Megah dan PT Berkah Emas Sumber Terang (Best).

1. Irjen Kemenperin pergoki PT Best gagal capai target produksi

Irjen Kemenperin Masrukhan Sulaiman saat sidak di Kota Semarang. (Dok Humas Polda Jateng)

Ketika berada di PT Best, Masrukhan mengaku menemukan fakta bahwa capaian produksi minyak goreng masih sangat rendah mengingat target yang harus terealisasi seharusnya mencapai 55 persen. 

"Alasan target produksi tidak tercapai karena produsen kesulitan mencari bahan baku. Nanti kami akan audit. Kami dari Kemenperin memiliki auditor," kata Masrukhan dalam keterangan yang didapat IDN Times, Minggu (17/4/2022). 

Ia berharap produsen memiliki empati yang tinggi kepada masyarakat terlebih saat menjelang Lebaran. 

2. Distributor di Semarang juga nekat jual minyak goreng yang mahal

Editorial Team