Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Semarang, IDN Times - Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menyatakan tak mau berlebihan dalam menghadapi para seniman mural yang membuat lukisan sarat kritik. Pasalnya, personel kepolisian saat ini mengikuti instruksi dari Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto untuk tidak bertindak responsif terhadap karya-karya mural yang memuat unsur kritik. 

1. Polisi pilih kalem saat menangani seniman mural

Warga melintas di depan mural wajah-wajah Presiden Indonesia dari Soekarno hingga Joko Widodo di Kampung Jagalan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (13/8/2020). Selain sebagai sarana edukasi tentang sosok tujuh presiden Indonesia, hiasan mural tersebut juga untuk menyambut HUT ke-75 RI dan sebagai tempat swafoto bagi pengunjung kampung tersebut (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengaku mesti berhati-hati ketika berhadapan dengan para seniman mural. Sebab, lukisan mural yang kerap muncul bisa mengandung beragam makna yang bisa disikapi berbeda-beda oleh masyarakat luas. 

"Kita tidak akan menanggapi terlalu berlebihan soal mural. Kemarin-kemarin kan Pak Kabareskrim juga sudah menyampaikan bahwa jangan responsif lah. Cuma kalau ada pelanggaran pada isi mural yang satire, maka tetap kita penindakan yang halus," terang Iqbal kepada IDN Times, Jumat (3/9/2021). 

2. Butuh kehati-hatian saat mengatasi mural yang memuat kritikan

Editorial Team

Tonton lebih seru di