Personel Satgas Mobile COVID-19 memeriksa kondisi pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di ruang isolasi Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Seorang dokter yang menangani pasien virus corona di RS William Boots Semarang, I Komang Jananuraga CAP mengatakan kasus penularan COVID-19 di Semarang saat ini cenderung mengkhawatirkan. Dirinya belum lama ini mendapati adanya seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakitnya dalam keadaan tertular virus tersebut.
"Dan satu pasien PDP itu sekarang sedang kita isolasi. Beliau orang Semarang. Gak pernah pergi-pergi ke luar kota tapi ternyata juga bisa tertular COVID-19. Kita menduga dia kena virus dari local transmission. Soalnya kan Semarang sudah masuk zona berbahaya penularan virus tersebut," kata Komang saat berbincang dengan IDN Times melalui sambungan telepon, Selasa (24/3).
Tim medis, imbuh Komang, hanya bisa melakukan screening pasien virus corona melalui tatap muka. Saat masuk IGD, ia kerap bertemu dengan pasien yang mengeluh batuk, pilek dan sesak napas.
Komang mengaku ketidakjujuran pasien virus corona menjadi hambatan sendiri bagi pihaknya. Sebab pada umumnya saat ini banyak diliputi rasa takut dengan adanya penularan virus corona.
"Dengan tetap memakai masker, sarung tangan, kita cuma bisa meng-interview pasien. Yang jadi masalah, banyak pasien gak mau jujur. Akhirnya pas diperiksa lengkap, baru ketahuan dia ODP atau PDP. Sekarang Pemkot Semarang dan Pak Gubernur harus menggelar tes massal virus corona. Tahapan tes massal adalah kunci dari penanggulangan kasus ini," terangnya.