Razia Karaoke dan Kos Pekerja Malam di Baturraden, Penghuni Tes Urine

Laporan Rudal Afgani
Purwokerto, IDN Times - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas gencar menggelar razia dengan sasaran rumah kos hingga tempat karaoke.
Rabu (27/11) pagi, BNN menggelar razia di sejumlah kos pekerja seks komersial di luar Gang Sadar dan pekerja tempat hiburan malam di Baturraden. Sorenya, giliran sebuah karaoke yang menjadi sasaran razia.
1.Karyawan swasta dan pemandu lagu positif narkoba

Wicki Sri Erlangga, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kabupaten Banyumas mengatakan, di Baturraden tiga orang dinyatakan positif mengonsumsi psikotropika dan narkoba. Sebanyak dua orang pria yang bekerja sebagai karyawan swasta positif mengonsumsi psikotropika dan seorang pemandu lagu positif sabu.
“Ketiganya dibawa ke kantor BNN Banyumas untuk di-assessment. Semua direhabilitasi dan diminta menjalani rawat jalan di Klinik BNNK Banyumas seminggu sekali,” kata dia.
Di Baturraden, ada 39 orang yang dites urin. Sementara penghuni kos di Purwokerto 42 orang dan di karaoke ada 59 orang. “Semua negatif, hanya tiga di Baturraden yang positif,” kata dia.
2.Jadi indikasi keberadaan jaringan pengedar

Wicki mengatakan, hari Minggu (24/11) BNNK Banyumas juga mendapat satu penghuni kos yang positif sabu. Dengan hasil positif sabu selama dua kali razia, ia menyimpulkan ada kemungkinan jaringan pengedar yang aktif di Purwokerto.
“Hasil seperti akan menjadi pemetaan kita untuk jaringan yang lebih tinggi. Saat penangkapan, biasanya yang kita tangkap adalah kurir atau pengedar dan bandar,” ujar dia.
3.Bantah ada gudang PCC di Banyumas

Wicki juga membantah ada gudang penyimpanan pil PCC yang diproduksi pabrik di Tasikmalaya. Pabrik ini digerebek BNN RI dan Bareskrim Mabes Polri. Dari hasil penggerebekan ini, BNN menemukan ada gudang penyimpanan di Gombong, Kabupaten Kebumen dan Kroya, Kabupaten Cilacap.
“Tidak ada yang di Banyumas. Itu kekeliruan, karena yang di Mang Engking Gombong kan di perbatasan dengan Banyumas, jadi mungkin ada kesalahpahaman,” kata dia.