Rusuh di Pekalongan: Kerugian Rp100 Miliar, Wali Kota Cari Kantor Sementara

- Kerugian akibat kerusuhan mencapai Rp100 miliar
- Pemkot membuka posko pengembalian barang jarahan
- Demonstran dari luar Kota Pekalongan ikut memperkeruh keadaan
Pekalongan, IDN Times – Aksi demonstrasi anarkis pada Sabtu (30/8/2025) menyebabkan kantor Sekretariat Daerah (Setda), Gedung DPRD, dan sejumlah bangunan lain terbakar. Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid menyebut kerugian sementara akibat kerusakan gedung dan aset mencapai Rp100 miliar.
1. Bangunan-bangunan harus dirobohkan

Afzan mengungkapkan, pihaknya telah menggelar rapat darurat bersama seluruh kepala dinas dan bagian untuk menghitung kerugian.
“Kami sudah meninjau lokasi, melakukan inventarisasi, dan memastikan apa saja yang masih bisa diselamatkan. Dari laporan awal, kerugiannya sekitar Rp100 miliar, bisa kurang bisa lebih, bahkan ada potensi bertambah,” katanya.
Sejumlah bangunan seperti kantor wali kota, kantor sekretariat daerah, dan gedung DPRD dinyatakan rusak berat dan harus dirobohkan. Audit dari Dinas Pekerjaan Umum dan tim teknis menyatakan bangunan yang berdiri sejak akhir 1980-an itu tidak layak difungsikan kembali.
Meski demikian, beberapa kantor lain seperti Bagian Umum, Prokompim, Asisten, Staf Ahli, Bappeda, dan Inspektorat masih bisa dipakai untuk mendukung pelayanan publik.
“Alhamdulillah sebagian besar masih utuh, jadi pelayanan ke masyarakat bisa tetap berjalan,” imbuh Afzan.
2. Buka posko pengembalian barang jarahan

Selain inventarisasi kerugian, Pemkot Pekalongan juga membuka posko khusus untuk mengembalikan barang-barang hasil penjarahan massa saat demo.
“Kalau sukarela mengembalikan, identitas kita rahasiakan. Itu niat kita. Kami ingin memberi kesempatan warga yang sempat membawa barang agar mengembalikannya tanpa takut sanksi hukum,” ujar Afzan.
Informasi soal posko ini sudah disebarkan hingga ke tingkat kelurahan, RT, dan RW. Orangtua yang anaknya terindikasi terlibat pun mulai berkomunikasi dengan Pemkot.
“Pihak kelurahan, RT, dan RW akan bergerak ke rumah tersebut dengan cara persuasif,” imbuhnya.
3. Demonstran dari luar Kota Pekalongan

Menurut Afzan, dampak kerusuhan tidak hanya pada bangunan, tetapi juga pada dokumen penting dan barang inventaris yang hangus terbakar. Untuk mencegah kekosongan pelayanan, pihaknya tengah menyiapkan lokasi kantor sementara.
“Prinsipnya, pelayanan publik jangan sampai terhenti. Sepekan ini kami fokus inventarisasi kerugian, bersih-bersih lokasi, dan mempersiapkan pengalihan kantor maupun ruangan baru,” ucapnya.
Afzan menyampaikan penyesalan atas peristiwa tersebut dan mengajak warga untuk menjaga kondusivitas kota. Ia juga menyinggung adanya indikasi massa dari luar Pekalongan yang ikut memperkeruh keadaan.
“Penyesalan pasti ada. Yang sudah terjadi tidak bisa kita ulangi. Saya tidak ingin menyalahkan siapa pun, tapi laporan yang masuk menyebutkan banyak demonstran bukan warga asli Pekalongan. Karena itu, saya minta semua warga menjaga diri dan menjaga kota kita bersama,” akunya dilansir Antara, Selasa (2/9/2025).