Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kabut menutupi kawah Gunung Merapi terlihat dari Desa Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Semarang, IDN Times - Gunung Merapi mengalami kegempaan sebanyak 48 kali dalam kurun waktu tujuh hari. Yaitu sejak 10-16 Januari 2020. Status gunung tersebut masih Waspada atau Level II sejak 21 Mei 2018

1. Kegempaan minggu ini lebih rendah

Kabut menutupi kawah Gunung Merapi terlihat dari Desa Srunen, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Informasi tersebut dilansir dari laporan aktivitas Gunung Merapi oleh Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.

Kegempaan 48 kali itu terdiri dari 3 kali gempa Hembusan, 11 kali gempa vulkanik dalam, 4 kali gempa vulkanik dangkal, 15 kali gempa fase banyak, 8 kali gempa guguran, 4 kali gempa low frekuensi, dan 9 kali gempa tektonik.

Meskipun tinggi, intensitas kegempaan tersebut lebih rendah dibandingkan minggu sebelumnya.

2. Hujan di Merapi tak menyebabkan lahar dingin

Editorial Team

Tonton lebih seru di