Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

[FOTO] Senyum Mereka yang Merekah Berkat Rumah Sehat Pertamina

Rumah Sehat Pertamina cover.jpg
Aktivitas di Rumah Sehat Pertamina di Tanjung Mas, Kota Semarang, Kamis (18/9/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)
Intinya sih...
  • Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara, kawasan berlapis kerentanan sosial dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan anak usia dini dan masalah gizi serta kekerasan dalam rumah tangga.
  • Rumah Sehat Pertamina hadir sebagai model layanan terpadu yang memadukan kesehatan ibu dan anak, edukasi gizi, pendampingan psikologis, serta advokasi perlindungan perempuan dan anak.
  • Dampak transformatif dari keberadaan Rumah Sehat Pertamina mulai terlihat dengan peningkatan akses layanan kesehatan bagi warga, deteksi dini malnutrisi yang lebih cepat, dan pembentukan jaringan relawan SAPA untuk mendampingi korban kekerasan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara, sudah lama dikenal sebagai kawasan berlapis kerentanan sosial. Di antara permukiman padat yang sebagian tergenang rob, masyarakatnya hidup dari penghasilan harian yang tidak selalu pasti. Akses terhadap layanan kesehatan anak usia dini terbatas, sementara beban pengasuhan kerap ditanggung sendiri oleh para ibu yang juga harus bekerja. Dalam kondisi seperti itu, masalah gizi dan kesejahteraan keluarga menjadi simpul persoalan yang rumit dan saling berkaitan.

Data tingkat kelurahan per September 2025 dari Dinas Kesehatan Kota Semarang menunjukkan sebanyak 92 balita di Tanjung Mas masuk kategori stunting. Angka itu merupakan yang tertinggi dari seluruh kelurahan di Kecamatan Semarang Utara. Pada saat yang sama, catatan jejaring layanan sosial melalui Aplikasi Sistem Informasi dan Konsultasi Kekerasan Perempuan dan Anak mencatat 33 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di wilayah Semarang Utara per Maret 2025. Jumlah tersebut menjadikan wilayah itu sebagai daerah dengan kasus KDRT terbanyak kedua di Kota Semarang.

Kedua situasi itu menggambarkan realitas pahit dari tekanan ekonomi, beban sosial, dan lemahnya sistem dukungan keluarga di kawasan pesisir ibu kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Rumah Sehat Pertamina hadir menjawab tantangan kerentanan itu. Fasilitasnya dirancang sebagai model layanan terpadu yang memadukan kesehatan ibu dan anak, edukasi gizi, pendampingan psikologis, serta advokasi perlindungan perempuan dan anak dalam satu atap.

Program tersebut merupakan bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) melalui Integrated Terminal (IT) Semarang yang bekerja sama dengan Yayasan Anantaka di bawah payung besar PENA BERCERITA (Peduli Perempuan dan Anak, Bersama Cerahkan Bangsa Kita).

Rumah Sehat Pertamina mulai beroperasi sejak akhir April 2025 setelah melewati dua tahun persiapan, mulai dari pemetaan masalah, pelatihan kader, hingga uji coba program edukasi gizi. Lokasinya berada di tengah kawasan padat RW 11, Tanjung Mas, yang mudah dijangkau warga dan terhubung dengan posyandu serta jejaring perlindungan sosial setempat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) mendukung model tersebut karena mampu memperkuat sistem layanan dari bawah, terutama di wilayah kantong stunting dan kekerasan domestik.

Selama kurang lebih lima bulan beroperasi, dampak transformatif dari keberadaan Rumah Sehat Pertamina mulai terlihat. Akses layanan kesehatan bagi warga meningkat, deteksi dini malnutrisi menjadi lebih cepat, dan warga mulai terbiasa mengikuti edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Beberapa anak yang semula berada dalam kategori gizi kurang menunjukkan perbaikan berat badan. Ibu-ibu, bapak-bapak, dan lansia yang semula menutup diri kini lebih terbuka mengikuti kelas parenting dan konseling. Di sisi lain, jaringan relawan SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) terbentuk untuk mendampingi korban kekerasan dan melakukan sosialisasi pencegahan di lingkungan mereka.

IDN Times menyajikan foto cerita seri yang menampilkan delapan kisah berbeda. Mereka datang dari usia, latar belakang, dan peran yang berbeda, namun terhubung oleh satu hal: pengalaman menemukan makna sehat yang tidak hanya tentang tubuh yang bugar, tetapi juga hidup yang kembali memiliki arah berkat keberadaan Rumah Sehat Pertamina.

Senyum Mereka yang Merekah dari Rumah Sehat Pertamina

Rumah Sehat Pertamina di Tanjung Mas menjadi contoh bahwa TJSL tidak harus berhenti pada bantuan sesaat. Program tersebut dapat menjadi cetak biru (blue print) pembangunan sosial yang berkelanjutan dengan memadukan isu kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial menjadi satu ekosistem.

Oleh karena itu, model Rumah Sehat Pertamina layak menjadi rujukan replikasi di kelurahan pesisir lain di Semarang Utara atau kota-kota pelabuhan dengan permasalahan serupa.

Jika konsistensi dan kolaborasi terus dipelihara, model Rumah Sehat Pertamina di Semarang berpotensi menjadi rujukan nasional, bahkan menjadi sebuah peta jalan tentang bagaimana TJSL perusahaan dapat bernilai strategis dalam pembangunan sosial, sehingga menutup jarak (gap) antara kebijakan dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Golkar Jateng Rayakan HUT Ke-61 Dengan Tebar Ratusan Sembako

23 Okt 2025, 06:38 WIBNews