Hari Pahlawan, Gen Z Jateng Diminta Berjuang Buat Ketahanan Pangan

- Nilai kepahlawanan bagi Gen Z adalah cara menyayangi sesama dan menjaga kerukunan serta menghindari bullying.
- Perjuangan di era sekarang termasuk dalam menjaga ketahanan pangan dengan melaksanakan amanah untuk melayani masyarakat dengan baik.
- Semangat pahlawan harus diteladani dalam kesabaran, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan.
Semarang, IDN Times - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno memberi pesan khusus kepada generasi Z pada saat upacara peringatan Hari Pahlawan 2025 di Halaman Kantor Gubernur Jateng.
1. Nilai kepahlawanan buat Gen Z ialah cara menyayangi sesama

Ia mengajak kepada generasi Z untuk menjaga kerukunan, mengedepankan toleransi dan nilai-nilai kepahlawanan, termasuk menghindari bullying (perundungan).
Apalagi, Gen Z saat ini dipersiapkan untuk menyongsong cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Nilai kepahlawanan bagi Gen Z adalah bagaimana menyayangi dan memahami kepada sesama," ujar Sumarno, Senin (10/11/2025).
2. Perjuangan di masa kini untuk ketahanan pangan

Dalam kesempatan itu, Sumarno juga mengajak kepada masyarakat untuk mengingat kembali jasa-jasa pahlawan, yang sudah mengorbankan harta, pikiran, dan nyawa. Para pahlawan tersebut hendaknya jadi role mode dalam perjuangan untuk negeri ini.
"Perjuangan di era sekarang ini berbeda, ada yang di pemeritahan berjuang dengan melaksanakan amanah untuk melayani masyarakat dengan baik. Begitu pun pedagang, petani, dan pejuang lainnya yang berjuang untuk menjaga ketahanan pangan," ujarnya.
3. Kajati Jateng: Semangat harus dihidupkan lewat asta cita

Pada Peringatan Hari Pahlawan Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025, bertindak selaku inspektur upacara adalah Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Siswanto.
Dalam sambutannya, ia membacakan amanat Menteri Sosial Syafullah Yusuf.
Siswanto berkata ada tiga hal yang harus diteladani dari para pahlawan, yaitu kesabaran, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan.
"Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan," urai Siswanto.
Kedua, kata dia, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya. Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah.
Para pahlawan juga memiliki pandangan jauh ke depan, yang berjuang untuk generasi yang akan datang, dengan menjadikan perjuangan sebagai bagian dari ibadah.
"Semangat harus terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dengan memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya," pungkasnya.

















