Sosok Iko Juliant Mahasiswa Unnes yang Meninggal, Punya Prestasi Akademik Membanggakan

- Unnes serahkan keputusan kepada pihak keluarga, menghargai dinamika perkembangan yang ada
- Keluarga masih berduka dengan meninggalnya Iko, menolak memberikan keterangan kepada media
- PBH IKA Unnes lakukan investigasi terhadap kasus meninggalnya mahasiswa FH Unnes, Iko Juliant Junior
Semarang, IDN Times - Seorang mahasiswa S-1 jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) bernama Iko Juliant Junior diduga mengalami tindak kekerasan saat demo yang berakhir ricuh pada Sabtu-Minggu kemarin.
1. Unnes serahkan keputusan kepada pihak keluarga

Iko meninggal Minggu (31/8/2025) sore saat menjalani perawatan di RSUP dr Kariadi Semarang. Beredar kabar Iko dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kecelakaan. Namun diduga ada sejumlah kejanggalan antara lain, terkait lokasi kecelakaan yang katanya terjadi di Jalan Dr Cipto tapi ada yang menyebutkan di Jalan Veteran. Kemudian, luka di tubuh korban hingga informasi almarhum sempat mengigau sebelum meninggal.
Kepala Hubungan Masyarakat Unnes Surahmat dalam siaran persnya menyebutkan terkait meninggalnya mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) Iko Juliant Junior, pihak Unnes menyerahkan keputusan apapun yang diambil oleh pihak keluarga. "Melihat dinamika perkembangan yang ada, Unnes menghargai, menghormati, dan mengikuti sikap dan keputusan apa pun yang diambil keluarga," ucap Surahmat.
Pihak kampus menerima informasi meninggalnya Iko pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Menurut Surahmat Iko merupakan mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Angkatan 2024 yang memiliki prestasi akademik membanggakan dibuktikan dengan IPK yang diperolehnya pada semester 1 dan 2.
"Atas meninggalnya Iko Unnes menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya almarhum," katanya. Sebelumnya pada pemakaman almarhum Pimpinan Unnes yang diwakili Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Hukum, bersama sejumlah dosen, dan mahasiswa langsung bertakziah ke rumah duka dan bertemu dengan kedua orang tua Iko. Dalam upacara pelepasan jenazah Iko ke pemakaman pada Senin, 1 September 2025 sekitar pukul 10.00 WIB, pimpinan Unnes yang diwakili Wakil Dekan Bidang Riset, Bisnis, dan Kerja Sama Fakultas Hukum, dosen, dan sejumlah mahasiswa.
2. keluarga masih berduka dengan meninggalnya Iko

Pantauan IDN Times rumah duka atau kediaman keluarga Iko di Jalan Koro Raya No.3 di Perumahan Pondok Beringin, Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (2/9/2025) siang masih terlihat ramai. Tenda dan karangan bunga duka cita dari Dekan dan Keluarga Besar Fakultas Hukum Unnes masih berdiri di jalan depan rumah. Papan lelayu atas nama almarhum Iko juga masih terpasang di teras rumah.
Tampak pelayat masih datang silih berganti di rumah duka tersebut. Sang ibu dan sejumlah kerabat di sana terlihat tak kuasa menahan tangis melepas kepergian putra tercinta.
Kepergian pemuda berusia 20 tahun itu tidak hanya mendadak, tapi juga meninggalkan lara yang mendalam dan kejanggalan. Sehingga, pihak keluarga pun masih menolak memberikan keterangan kepada media yang datang mengkonfirmasi. Mereka menyampaikan permintaan agar wartawan dan pihak luar menghormati kondisi keluarga yang masih berduka.
Keluarga menyerahkan penanganan hukum kepada Pusat Bantuan Hukum (PBH) Ikatan Alumni Fakultas Hukum (FH) Unnes.
3. PBH IKA Unnes lakukan investigasi

Pusat Bantuan Hukum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (PBH IKA Unnes) akan melakukan investigasi terhadap kasus meninggalnya mahasiswa FH Unnes, Iko Juliant Junior yang diduga tidak wajar usai mengikuti demonstrasi di Mapolda Jawa Tengah, Semarang pada Sabtu (30/8/2025).
Pengacara dari PBH IKA FH Unnes, Nauval Sebastian mengatakan, pihaknya mengakui ada banyak kejanggalan atas informasi kematian Iko. Setelah menemui keluarga Iko, pihaknya mendapat kuasa untuk memberikan pendampingan.
‘’Meskipun, keluarga almarhum belum dapat memberi penjelasan tentang peristiwa yang terjadi karena masih berduka. Namun dari informasi yang diterima keluarga, almarhum meninggal akibat kecelakaan," katanya saat ditemui di rumah duka keluarga Iko di Jalan Koro Raya No.3 di Perumahan Pondok Beringin, Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (2/9/2025).
PBH menyoroti sejumlah kejanggalan antara lain, terkait lokasi kecelakaan yang katanya terjadi di Jalan Dr Cipto tapi ada yang bilang di Jalan Veteran. Kemudian, luka di tubuh korban hingga informasi almarhum sempat mengigau sebelum meninggal.
‘’Teman almarhum yang saat itu berangkat bersama juga belum bisa dimintai keterangan sebagai saksi karena masih dirawat di rumah sakit,’’ imbuh Nauval.