Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tanah Bergerak di Desa Ketanda Banyumas, Puluhan Warga Mengungsi

idntimes.com
Warga di desa Ketanda, Sumpiuh, Banyumas yang alami kerusakan akibat tanah bergerak, nampak warga lain yang melakukan siaga, Kamis(14/11/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)
Intinya sih...
  • Hujan deras memicu pergerakan tanah di Desa Ketanda, Banyumas
  • 31 warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman oleh tim relawan
  • 31 jiwa terdampak, sebagian besar mengungsi di rumah kerabat terdekat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyumas, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Banyumas memicu pergerakan tanah di Dusun Karangbanar, Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh. Tiga rumah milik empat kepala keluarga terdampak, dan 13 jiwa kini hidup dalam kecemasan.

Pergerakan tanah membuat pondasi beberapa rumah di Dusun Karangbanar menggantung. Kondisi ini membuat penghuni rumah ketakutan. Mereka memilih duduk di luar rumah bahkan ada yang mengungsi karena khawatir bangunan sewaktu waktu ambruk.

"Kami takut masuk rumah, lantainya sudah retak dan pondasinya menggantung,” ungkap Sugiarti, salah satu korban pergerakan tanah Desa Ketanda, Kamis malam (13/11/2025).

1. Hujan deras dan tanah labil jadi pemicu utama

idntimes.com
Pergerakan tanah di Desa Ketanda yang ditakutkan warga bisa merusak struktur bangunan rumah warga, Kamis (13/11/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Menurut warga lainnya, pergerakan tanah sudah berlangsung bertahap sejak beberapa waktu terakhir. Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir memperparah kondisi itu.

Struktur tanah di wilayah tersebut diketahui labil, sehingga mudah bergerak ketika terpapar air hujan dalam jumlah besar. Mereka khawatir situasi ini semakin memburuk jika tak segera ditangani.

"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah, agar bisa ditangani sebelum rumah benar benar ambruk," kata Sugiarti.

2

idntimes.com
Kordinator Fortasi Sudjatmiko (kiri) sebut relawan bersiaga penuh antisipasi bencana, sementara nampak Kapolsek Sumpiuh juga berada di posko siaga, Jumat (14/11/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sementara tim Forum relawan tanggap bencana lintas organisasi ( FORTASI ) melaporkan akibat kejadian tersebut, sebanyak 31 warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Evakuasi dilakukan setelah muncul retakan di beberapa titik permukiman warga yang berpotensi longsor.

Koordinator Fortasi Banyumas, Sudjatmiko, mengatakan bahwa langkah evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi risiko yang lebih besar. Menurutnya, relawan bersama perangkat desa dan masyarakat bergerak cepat memindahkan warga ke lokasi aman.

"Malam ini kami prioritaskan keselamatan warga, terutama kelompok rentan seperti lansia dan balita,"ujarnya, Kamis (13/11/2025).

3.

idntimes.com
Sebagian warga yang telah mengungsi di balai sesa Ketanda karena rumahnya terkena dampak tanah bergerak, Jumat (14/11/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sementara hingga pukul 00:10 WIB, Jumat (14/11/2025) dari data Pemerintah Desa Ketanda, tercatat 31 jiwa terdampak berasal dari RT 6 dan RT 7 RW 1, termasuk tiga lansia dan satu balita.

Sementara itu, sebagian besar warga kini mengungsi di rumah kerabat terdekat, sedangkan beberapa lainnya ditampung di Balai Desa Ketanda.

Kepala Desa Ketanda, Sutarno, memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan relawan dan BPBD Banyumas untuk pemantauan lanjutan. Ia juga menyebutkan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah logistik dan perlengkapan tidur bagi warga yang masih mengungsi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Cumi Item: Dari Stigma ke Solusi Gizi dan Stabilitas Harga Dalam Negeri

14 Nov 2025, 23:16 WIBNews