Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada! Tanah Gerak Tersebar di Kawasan Semarang Atas

ilustrasi permukaan tanah (pexels.com.mohamed)
ilustrasi permukaan tanah (pexels.com.mohamed)
Intinya sih...
  • Kawasan Kota Semarang bagian atas memiliki risiko bencana alam lebih masif daripada wilayah bagian bawah.
  • Zona patahan tanah tersebar di berbagai kecamatan wilayah Semarang bagian atas, seperti Manyaran, Gunungpati, Gombel, dan Segar Bencah Tembalang hingga ke area timur.
  • Pihak ESDM Jawa Tengah mengingatkan warga untuk waspada terhadap zona patahan tanah dan menganjurkan pengaturan saluran drainase air rumah tangga bagi penduduk yang tinggal di area tersebut.

Semarang, IDN Times - Kawasan Kota Semarang bagian atas rupanya menyimpan resiko bencana alam yang lebih masif ketimbang wilayah bagian bawah. Pasalnya, Dinas ESDM Jawa Tengah telah mendeteksi lokasi tanah gerak atau zona patahan tanah yang tersebar di berbagai titik kecamatan wilayah Semarang bagian atas. 

1. Tanah gerak tersebar di Manyaran sampai Tembalang

Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah, Dinas ESDM Jateng, Heru Sugiharto memperlihatkan peta kerawanan tanah gerak di Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah, Dinas ESDM Jateng, Heru Sugiharto memperlihatkan peta kerawanan tanah gerak di Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah, Dinas ESDM Jateng, Heru Sugiharto menyebut zona patahan tanah sebarannya di Manyaran, Gunungpati, Gombel, Segar Bencah Tembalang hingga ke area timur. 

"Zona patahan pertama ada di daerah Kalialang sampai lokasi Perumahan Bukit Manyaran Permai. Di Manyaran Permai itu tanah geraknya sudah parah, banyak rumah yang hancur tidak bisa ditempati lagi. Terus patahannya naik lagi di Goa Kreo. Masih ada patahan di jalan itu. Kalau patahan itu melurus itu pasti semua terdampak," tutur Heru saat memaparkan zona patahan tanah di ruang kerjanya, Kamis (17/4/2025).

2. Gombel Lama juga ada zona patahan

ilustrasi retakan di dinding (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi retakan di dinding (pexels.com/Monstera Production)

Selain itu, zona patahan tanah juga tersebar di Srondol tepatnya di Gombel Lama. Apabila diestimasikan, tentang jarak zona patahan dari Manyaran sampai Gombel kurang lebih 5 kilometer. 

Meski demikian, proses pengukuran tentang jarak zona patahan belum bisa dilakukan secara cermat lantaran ada potensi lokasi tanah gerak tertutup vegetasi tumbuhan. 

"Sampai disitu (Gombel) kira-kira kurang lebih lima kilometer. Kita gak bisa mengukur pasti karena kalau di atasnya sudah tertutup vegetasi pasti lebih dalam lagi. Artinya sudah sangat besar," cetusnya. 

3. Proyek Bukit Trangkil jadi pelajaran buat para pengembang

Foto dinding SDN 1 Tambora retak akibat gempa 2019 silam (Dok/Istimewa)
Foto dinding SDN 1 Tambora retak akibat gempa 2019 silam (Dok/Istimewa)

Selanjutnya juga ada zona patahan tanah yang telah bertahun-tahun merusak bangunan Perumahan Bukit Trangkil Gunungpati. 

Khusus zona patahan di Bukit Trangkil, pihaknya telah mempelajari seksama. Dimana telah muncul kajian teknis bagi para pengembang untuk berkaca pada pengalaman bencana tanah gerak di tempat tersebut. 

Pihaknya menduga kuat pengembang yang membangun Perumahan Bukit Trangkil tidak meminta kajian teknis kepada ESDM Jateng. Sehingga pembangunan perumahan ada di titik lokasi tanah gerak yang menimbulkan kerusakan sangat berat. 

Pihaknya pun menyarankan kepada semua pengembang supaya belajar pada kasus proyek Bukit Trangkil. 

"Di tanjakan Trangkil itu ada Perumahan Bukit Trangkil. Kita sudah lakukan kajian teknis. Itu sudah parah sekali. Maka setiap membangun perumahan, kami selalu memberikan rekomendasi ke pengembang atau BTN BRI BNI. Maka kalau bank melihat ada resiko pembangunan di lokasi zona patahan, mereka pasti tidak mau mencairkan KPR-nya," ungkapnya. 

4. Terdapat tanah endapan lempung di Bendan Nduwur

Ilustasi: Bencana Tanah Longsor di Mojokerto/ dok Kemensos
Ilustasi: Bencana Tanah Longsor di Mojokerto/ dok Kemensos

Zona patahan lain juga tersebar di Bendan Nduwur. Tepatnya dari kawasan kampus Untag Semarang sampai bekas Bonbin Tinjomoyo atau dekat Unika Soegijapranata. 

Bagi penduduk yang terlanjur tinggal di area zona patahan tanah, pihaknya menyarankan supaya mengatur saluran drainase air rumah tangganya. 

Pihaknya mengingatkan jangan sampai salah membuat drainase. Sebab di zona patahan Bendan Nduwur terbentuk dari tanah endapan lempung yang gampang memuai atau menjalar di wilayah terdekatnya bila terkena terusan air terus-menerus. 

"Maka pentingnya untuk membuat drainase yang saluran airnya langsung terhubung dengan sungai utama. Karena di sana itu endapan tanahnya seperti lempung. Jadi cepat mengembang bila terkena arus air. Itu lokasinya di Bendan Nduwur masuk ke kampus termasuk Untag sampai ke Tinjomoyo," paparnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us