Tak Banyak yang Tahu, Kuliner Nasi Megono Pekalongan Dulu Sarat Mistis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pekalongan, IDN Times - Daerah Pekalongan cukup terkenal dengan identitasnya sebagai kota batik. Namun ada satu kuliner khas Pekalongan yang juga populer, yaitu nasi megono. Tahukah kalau sebenarnya nasi megono itu dulunya dipersembahkan untuk sajen atau makanan yang disajikan untuk makhluk halus, roh, atau jin.
Baca Juga: 3 Warung Nasi Gandul Enak di Pati yang Wajib Dikunjungi, Maknyus!
1. Dipersembahkan kepada Dewi Sri sebagai bentuk syukur
Munculnya nasi megono bermula dari sejarah pemberian sesajen yang dipersembahkan kepada Dewi Sri. Budaya pemberian sajen itu menjadi bagian dari budaya Kraton Yogyakarta, zaman Mataram Kuno.
Kala nasi megono diberikan kepada Dewi Sri sebagai bentuk syukur atas hasil panen melimpah dan doa agar rakyat menjadi makmur.
Sajen itu diberikan saat Upacara Bekakak yang diadakan di wilayah kekuasaan Mataram Kuno. Pekalongan dan masuk dalam wilayah tersebut.
2. Sajen nasi megono berbentuk tumpeng
Editor’s picks
Di Upacara Bekakak, nasi megono dipersembahkan bersama sajen lainnya di upacara tersebut. Sajiannya berbentuk seperti nasi tumpeng.
Di pinggir tumpeng nasi megono terdapat hidangan gudangan, gori atau nangka muda, dan urapan cecek. Urapan cecek adalah urapan nangka yang dicacah dan dibumbui parutan kelapa dan rempah-rempah.
Ketika Islam masuk ke Pekalongan, fungsi nasi megono berubah menjadi sebuah suguhan untuk acara-acara tahmid serta tahlil yang digelar warga di masjid setempat.
3. Nasi megono terus dilestarikan
Jika singgah ke Pekalongan, nasi megono mudah didapat karena banyak warung yang berjualan. Nasi tersebut disajikan dengan urapan khas nangka muda yang dicacah dan dimasak beserta panutan kelapa.
Disarankan menyantap bersama mendoan atau tempe kemul atau lauk lain seperti cumi, baceman, ikan pe, dan kikil. Kini, nasi megono menjadi kuliner khas Pekalongan dan masih terus dilestarikan hingga saat ini.