Harga Daging Ayam Naik, Inflasi Jateng Bulan April Capai 0,04 Persen
Ilustrasi penjual daging ayam potong di pasar tradisional (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kenaikan harga daging ayam pada bulan April lalu memicu inflasi di Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi pada bulan April mencapai 0,04 persen.
1. Berbagai komoditas alami kenaikan harga di bulan April 2021
Ilustrasi pasar tradisional. IDN Times/Besse FadhilahKepala BPS Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2021 secara umum menunjukkan kenaikan. ‘’Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,’’ ungkapnya dalam siaran pers secara virtual, Senin (3/5/2021).
Terjadi kenaikan inflasi dari bulan Maret 2021 ke April 2021, yakni dari 0,08 persen menjadi 0,04 persen. Kemudian, juga terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,01 pada Maret 2021 menjadi 106,05 pada April 2021. Tingkat inflasi tahun kalender April 2021 sebesar 0,51 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020) sebesar 1,52 persen.
Baca Juga: Harga Cabai Picu Inflasi Bulan Februari di Jateng, Capai 0,17 Persen
2. Kenaikan harga daging ayam picu inflasi
Ilustrasi penjual daging ayam di pasar tradisional (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).Komoditas yang menyumbang inflasi bulan April adalah kenaikan harga daging ayam ras, jeruk, telur ayam ras, rokok kretek filter, dan minyak goreng. Sedangkan, penahan utama inflasi di Jateng adalah penurunan harga cabai rawit, cabai merah, beras, bawang merah, dan mobil.
'’Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2021 antara lain daging ayam ras, jeruk, telur ayam ras, rokok kretek filter, minyak goreng, tempe, batu bata/batu tela, apel, anggur, dan panci. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada April 2021 antara lain cabai rawit, cabai merah, beras, bawang merah, mobil, telepon seluler, kacang panjang, terong, cumi-cumi, dan buncis,’’ jelasnya
3. Kudus alami deflasi sebesar 0,07 persen
Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief RahmatPada bulan April lalu dari enam kota IHK di Jateng, lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,08 persen dengan IHK sebesar 106,39 diikuti oleh Kota Cilacap sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 104,74. Kemudian, Kota Semarang sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 106,37; Kota Purwokerto sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar 105,49.
‘’Inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 105,78. Lalu, satu-satunya kota yang mengalami deflasi adalah Kudus sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 105,16,’’ tandas Sentot.
Baca Juga: Inflasi Solo dan Kudus Tinggi di Jateng, Penyebab Harga Bawang Merah
