4 Teknik Perbanyakan Tanaman Tanpa Biji, Bisa Kamu Coba!

- Teknik perbanyakan vegetatif mempertahankan sifat unggul tanaman induk
- Stek cocok untuk tanaman dengan batang lunak, cangkok untuk pohon buah, dan sambung untuk menggabungkan keunggulan dua tanaman
- Okulasi efisien dalam skala produksi dan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan kuat
Menanam tanaman tidak selalu harus dimulai dari biji. Ada banyak teknik perbanyakan vegetatif yang bisa digunakan untuk menggandakan tanaman tanpa proses penyemaian. Teknik ini sangat cocok untuk kamu yang ingin memperbanyak tanaman dengan lebih cepat, terutama jika ingin mempertahankan sifat unggul dari tanaman induk, seperti cepat berbuah atau tahan hama.
Teknik perbanyakan vegetatif juga biasanya lebih mudah dilakukan, bahkan oleh pemula. Tanpa perlu menunggu lama seperti saat menanam dari biji, kamu bisa langsung memiliki tanaman baru yang tumbuh dari bagian tubuh tanaman induk, seperti batang, akar, atau daun. Yuk, kenali 4 teknik perbanyakan tanaman tanpa biji yang bisa kamu coba sendiri di rumah!
1. Stek batang, daun, dan akar

Stek adalah salah satu teknik paling sederhana dan paling umum digunakan untuk memperbanyak tanaman. Metode ini dilakukan dengan memotong bagian tanaman, seperti batang, daun, atau akar, lalu menanamnya langsung di media tanam yang lembap hingga tumbuh akar baru. Teknik ini sangat cocok untuk tanaman yang memiliki jaringan batang yang lunak hingga setengah keras, dan tidak memerlukan alat khusus untuk melakukannya.
Beberapa jenis tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek antara lain singkong, sirih gading, mawar, lidah buaya, dan tanaman hias seperti begonia atau coleus. Stek batang paling umum digunakan, tapi beberapa tanaman bisa diperbanyak dengan stek daun, seperti cocor bebek dan sansevieria. Dengan perawatan yang cukup, stek bisa menghasilkan tanaman baru dalam waktu beberapa minggu saja.
2. Cangkok

Cangkok adalah teknik perbanyakan yang cocok untuk tanaman berkayu, terutama pohon buah. Teknik ini dilakukan dengan melukai bagian batang tanaman induk, kemudian membungkus luka tersebut dengan media tanam lembap seperti sabut kelapa atau lumut. Setelah akar tumbuh dari luka tersebut, batang bisa dipotong dan ditanam sebagai tanaman baru.
Keunggulan teknik ini adalah hasilnya akan mewarisi sifat dari tanaman induk, termasuk kemampuan berbuah lebih cepat. Cangkok biasa digunakan untuk tanaman seperti mangga, jambu air, jeruk, apel, dan belimbing. Teknik ini juga sangat bermanfaat bagi petani buah karena mampu menghasilkan bibit dalam jumlah banyak dengan mutu yang seragam.
3. Sambung (Grafting)

Sambung atau grafting adalah teknik perbanyakan vegetatif buatan yang menyatukan dua bagian tanaman berbeda, yaitu batang bawah (rootstock) dan batang atas (entres), agar tumbuh menjadi satu individu baru. Tujuannya adalah untuk menggabungkan keunggulan dua tanaman, misalnya batang bawah yang kuat dan tahan penyakit dengan batang atas yang menghasilkan buah unggul. Prosesnya membutuhkan ketelitian karena bagian yang disambung harus memiliki ukuran dan kesesuaian jaringan yang serasi agar bisa menyatu sempurna.
Grafting umum digunakan pada pohon buah seperti mangga, durian, alpukat, jambu biji, dan rambutan. Dalam dunia pertanian, teknik ini sangat dihargai karena dapat mempercepat waktu berbuah dibandingkan jika ditanam dari biji. Selain itu, tanaman hasil sambungan bisa disesuaikan dengan kondisi lingkungan tertentu, sehingga lebih adaptif. Meski sedikit lebih teknis, teknik ini bisa dipelajari dengan latihan, dan hanya memerlukan alat sederhana seperti pisau tajam dan plastik pengikat.
4. Okulasi (Budding)

Okulasi atau budding adalah teknik perbanyakan vegetatif yang dilakukan dengan menempelkan satu mata tunas dari tanaman unggul ke batang bawah tanaman lain yang sudah tumbuh. Mata tunas ini nantinya akan tumbuh dan berkembang menjadi cabang baru, menggantikan tunas asli dari batang bawah. Teknik ini dianggap lebih efisien dalam skala produksi karena hanya membutuhkan satu mata tunas dari tanaman induk untuk menghasilkan satu tanaman baru.
Tanaman yang cocok untuk okulasi antara lain jeruk, mangga, dan mawar. Okulasi banyak digunakan di pembibitan karena selain hemat bahan tanam, hasilnya juga cenderung seragam. Keunggulan lain dari teknik ini adalah pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan lebih kuat dibandingkan jika ditanam dari biji. Meski butuh sedikit keterampilan, teknik okulasi tetap bisa dipelajari oleh pemula yang ingin memperbanyak tanaman secara lebih profesional.
Perbanyakan tanaman tanpa biji bisa jadi solusi praktis bagi siapa pun yang ingin menambah koleksi tanaman di rumah atau memperluas kebun. Selain lebih cepat dan efisien, teknik-teknik ini juga memungkinkan kamu mendapatkan tanaman yang identik dengan induknya. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencoba?