Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Jaga Imunitas Anak saat Wabah Campak, Biar Tetap Kuat dan Aktif

Anak-anak sedang bermain (pexels.com/cottonbro studio)
Anak-anak sedang bermain (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Pastikan anak mendapat imunisasi lengkap untuk perlindungan hingga 97% terhadap virus campak.
  • Jaga pola makan seimbang dan bergizi dengan asupan protein, vitamin C, vitamin A, dan zinc.
  • Pastikan anak cukup istirahat dan tidur berkualitas selama 9-11 jam per malam untuk daya tahan tubuh yang optimal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Wabah campak yang kembali merebak bikin banyak orang tua waspada. Penyakit ini bukan cuma menular cepat, tapi juga bisa berisiko tinggi bagi anak-anak yang imunitasnya sedang turun. Di tengah situasi seperti ini, menjaga daya tahan tubuh anak jadi prioritas utama yang gak bisa ditunda.

Yuk, simak tujuh langkah sederhana tapi penting yang bisa bantu anak tetap sehat dan kuat menghadapi paparan virus campak.

1. Pastikan anak mendapat imunisasi lengkap

Ilustrasi anak sedang imunisasi. (pexels.com/Danilyuk)
Ilustrasi anak sedang imunisasi. (pexels.com/Danilyuk)

Imunisasi adalah benteng pertama yang melindungi anak dari penyakit menular seperti campak. Vaksin campak biasanya diberikan dalam bentuk MMR (Measles, Mumps, Rubella) dan sangat efektif mencegah infeksi. Anak yang sudah mendapat dua dosis vaksin punya perlindungan hingga 97% terhadap virus campak.

Kalau anak belum lengkap imunisasinya, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Jangan tunggu sampai ada gejala baru bertindak. Imunisasi bukan hanya perlindungan pribadi, tapi juga bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

2. Jaga pola makan seimbang dan bergizi

Ilustrasi anak makan makanan seimbang dan bergizi. (pexels.com/Alex Green)
Ilustrasi anak makan makanan seimbang dan bergizi. (pexels.com/Alex Green)

Makanan bergizi adalah bahan bakar utama sistem imun anak. Pastikan asupan harian mengandung protein, vitamin C, vitamin A, dan zinc yang bisa bantu tubuh melawan infeksi. Sayur, buah, ikan, dan telur adalah pilihan yang baik untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Hindari makanan tinggi gula dan pengawet yang bisa menurunkan imunitas. Cobalah libatkan anak dalam memilih menu sehat agar mereka lebih semangat makan. Pola makan yang baik bisa jadi investasi kesehatan jangka panjang.

3. Pastikan anak cukup istirahat dan tidur berkualitas

Ilustrasi anak perempuan sedang tidur(pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi anak perempuan sedang tidur(pexels.com/cottonbro studio)

Tidur yang cukup membantu tubuh anak memproduksi sel imun secara optimal. Anak usia sekolah idealnya tidur 9-11 jam per malam agar tubuhnya bisa pulih dan siap menghadapi hari. Kurang tidur bisa bikin anak lebih rentan terhadap infeksi, termasuk campak.

Ciptakan rutinitas tidur yang konsisten, seperti membaca buku sebelum tidur atau mematikan layar gadget satu jam sebelumnya. Lingkungan tidur yang nyaman juga berpengaruh besar terhadap kualitas istirahat. Jangan anggap remeh tidur, karena itu salah satu kunci utama daya tahan tubuh.

4. Ajarkan anak menjaga kebersihan diri

Ilustrasi mengajarkan anak mencuci tangan. (pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi mengajarkan anak mencuci tangan. (pexels.com/Kampus Production)

Kebersihan diri adalah langkah sederhana tapi sangat efektif dalam mencegah penyebaran virus. Ajarkan anak untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum makan dan setelah dari luar rumah. Gunakan air mengalir dan ajarkan cara mencuci tangan minimal 20 detik.

Bersihkan mainan dan benda yang sering disentuh anak secara rutin. Kalau anak sudah sekolah, bekali mereka dengan hand sanitizer dan tisu basah. Kebiasaan bersih bisa jadi tameng ampuh di tengah wabah.

5. Hindari paparan kerumunan dan lingkungan berisiko

Ilustrasi anak di tengah kerumunan. (Pexels.com/Brett Sayles)
Ilustrasi anak di tengah kerumunan. (Pexels.com/Brett Sayles)

Campak menyebar lewat udara dan bisa bertahan di permukaan hingga dua jam. Hindari membawa anak ke tempat ramai seperti pusat perbelanjaan, acara publik, atau ruang tertutup yang padat. Semakin sedikit paparan, semakin kecil risiko tertular.

Kalau memang harus keluar rumah, pastikan anak memakai masker dan menjaga jarak. Pilih waktu yang tidak terlalu ramai untuk beraktivitas di luar. Pencegahan seperti ini bisa bantu anak tetap aman meski wabah belum mereda.

6. Berikan suplemen pendukung imunitas sesuai anjuran dokter

Ilustrasi seorang ibu memberikan suplemen untuk anak perempuannya. (freepik.com/gpountstudio)
Ilustrasi seorang ibu memberikan suplemen untuk anak perempuannya. (freepik.com/gpountstudio)

Suplemen seperti vitamin C, D, dan zinc bisa bantu memperkuat sistem imun anak. Tapi penggunaannya harus sesuai usia dan kebutuhan, jadi penting untuk konsultasi dulu ke dokter. Jangan asal beli suplemen tanpa tahu dosis yang tepat.

Suplemen bukan pengganti makanan sehat, tapi bisa jadi pelengkap saat anak sedang butuh tambahan daya tahan. Apalagi di masa wabah, tubuh butuh dukungan ekstra. Pastikan kamu memilih produk yang sudah terdaftar resmi dan aman untuk anak.

7. Perhatikan gejala awal dan segera konsultasi ke tenaga medis

Ilustrasi ibu dan anak sedang berkonsultasi dengan tenaga medis. (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Ilustrasi ibu dan anak sedang berkonsultasi dengan tenaga medis. (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Campak biasanya diawali dengan demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah, lalu muncul ruam di kulit. Kalau anak menunjukkan gejala seperti ini, segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan. Jangan tunggu sampai kondisi memburuk.

Deteksi dini bisa mencegah komplikasi serius seperti pneumonia atau radang otak. Simpan nomor kontak dokter atau puskesmas agar bisa cepat dihubungi saat dibutuhkan. Tindakan cepat bisa jadi penyelamat di tengah wabah.

Menjaga imunitas anak bukan tugas yang mudah, apalagi di tengah situasi wabah seperti sekarang. Tapi dengan langkah-langkah sederhana dan konsisten, kamu bisa bantu anak tetap sehat dan terlindungi. Ingat, perlindungan terbaik dimulai dari rumah dan dari kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

5 Tanaman Hias Berbunga yang Cocok untuk Kado Spesial Sahabat

03 Sep 2025, 12:00 WIBLife