Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Cara Menata Dapur agar Aman untuk Anak Kecil di Rumah

ilustrasi anak memasak di dapur (pexels.com/Daria Obymaha)

Dapur adalah salah satu area paling aktif di rumah, tapi juga bisa jadi salah satu tempat paling berbahaya, terutama jika kamu punya anak kecil yang sedang aktif-aktifnya mengeksplorasi. Dari kompor panas, peralatan tajam, hingga rak yang mudah dijangkau, semua bisa menjadi potensi risiko kalau nggak ditata dengan hati-hati.

Sebagai orang tua, kamu tentu ingin dapur tetap jadi ruang fungsional tanpa mengorbankan keamanan si kecil. Kabar baiknya, menciptakan dapur yang aman bukan berarti kamu harus mengorbankan estetika atau kenyamanan. Dengan sedikit penyesuaian dan strategi, kamu bisa punya dapur yang ramah anak tanpa kehilangan fungsinya. Yuk, simak cara-caranya berikut ini!

1. Pindahkan alat tajam ke tempat tetrtutup dan tinggi

ilustrasi ibu dan anak di dapur (pexels.com/August de Richelieu)

Pisau, gunting, dan alat tajam lainnya sebaiknya disimpan di tempat yang benar-benar tidak bisa dijangkau oleh anak-anak. Gunakan laci dengan kunci pengaman atau kabinet gantung yang cukup tinggi. Pastikan juga kamu tidak meletakkan alat-alat ini sembarangan di meja setelah digunakan.

Selain menghindari risiko terluka, menyimpan alat tajam dengan aman juga bisa membantumu menjaga dapur tetap rapi. Anak-anak cenderung penasaran dengan benda-benda yang terlihat unik, jadi pastikan alat tajam benar-benar tidak terpampang jelas di area terbuka.

2. Gunakan pengaman sudut meja dan laci

ilustrasi anak di dapur (freepik.com/freepik)

Banyak meja dapur memiliki sudut tajam yang berpotensi membahayakan anak kecil yang sedang belajar berjalan. Pasang pelindung sudut (corner guard) berbahan silikon atau karet di setiap sisi meja yang terbuka. Laci pun bisa diberi kunci pengaman agar tidak mudah ditarik-tarik.

Langkah ini mungkin terlihat sepele, tapi sangat penting untuk menghindari benturan kepala atau cedera ringan. Apalagi anak usia 1-3 tahun biasanya sedang aktif bergerak dan belum sepenuhnya bisa mengontrol keseimbangannya.

3. Jauhkan kompor dari jangkauan anak

ilustrasi keluarga di dapur (pexels.com/Arina Krasnikova)

Jika memungkinkan, pilih desain dapur dengan kompor yang tidak berada di tepi meja. Lebih baik lagi jika kamu bisa menggunakan kompor tanam (built-in) yang sulit dijangkau anak. Selain itu, hindari menggunakan alat masak dengan gagang panjang yang menjorok ke luar.

Anak-anak mudah tergoda untuk menarik benda yang mereka lihat mencolok, dan ini sangat berbahaya jika sedang ada panci berisi air panas. Kamu juga bisa menambahkan pelindung kompor atau stove guard untuk mencegah anak menyentuh bagian panas secara langsung.

4. Simpan produk pembersih di tempat tertutup

ilustrasi anak mencuci tangan di wastafel dapur (pexels.com/RDNE Stock project)

Sabun cuci piring, disinfektan, dan bahan kimia lainnya sering disimpan di bawah wastafel adalah barang-barang yang justru mudah dijangkau anak-anak. Supaya aman, pindahkan barang-barang tersebut ke rak tinggi atau lemari tertutup dengan pengunci khusus.

Selain itu, usahakan menyimpan bahan-bahan berbahaya tersebut dalam wadah asli yang memiliki label peringatan jelas. Hindari memindahkannya ke botol minuman bekas atau wadah makanan, karena bisa menimbulkan kebingungan berbahaya jika tidak diawasi dengan ketat.

5. Gunakan alas anti-slip untuk lantai dapur

ilustrasi dapur (pexels.com/Curtis Adams)

Lantai dapur rentan basah karena percikan air dan tumpahan makanan, dan ini bisa jadi sangat licin untuk anak-anak. Pasang alas anti-slip, terutama di area dekat wastafel dan kompor. Pilih bahan yang mudah dibersihkan dan tidak gampang bergeser.

Alas seperti ini tidak hanya membuat anak lebih aman saat berjalan di dapur, tapi juga mengurangi risiko terpeleset untuk seluruh anggota keluarga. Tambahan kecil yang bisa berdampak besar, terutama saat dapur sedang ramai digunakan.

6. Siapkan area aman untuk anak di dapur

ilustrasi anak di dapur (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Daripada melarang anak sepenuhnya masuk dapur, lebih baik siapkan sudut khusus yang aman untuk mereka. Misalnya, beri satu laci berisi alat makan plastik atau peralatan dapur mini yang bisa mereka mainkan tanpa risiko.

Cara ini bisa membantu anak merasa tetap terlibat saat kamu sedang memasak, tanpa harus menjelajah area-area berbahaya. Anak jadi belajar bahwa mereka punya zona khusus yang bisa diakses, sementara zona lainnya tetap harus dijaga dengan pengawasan.

7. Pasang pengaman pada stop kontak dan alat elektronik

Dapur biasanya punya banyak stop kontak untuk peralatan listrik seperti blender, microwave, atau rice cooker. Tutup semua stop kontak yang tidak digunakan dengan pelindung, dan gulung kabel-kabel agar tidak menjuntai.

Selain mengurangi risiko tersandung, kamu juga mencegah anak menarik-narik kabel yang bisa membuat alat berat jatuh. Jangan lupa matikan dan cabut steker alat elektronik setelah digunakan, untuk menambah lapisan keamanan di dapurmu.

Menata dapur yang aman untuk anak memang butuh perhatian ekstra, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Kamu bisa menciptakan dapur yang fungsional dan aman untuk seluruh anggota keluarga dengan langkah-langkah sederhana di atas. Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us