Jajanan Kekinian ala Gen Z Buatan Gita Laris Manis Saat Ramadan 

Sampai buka pre order setiap hari

Semarang, IDN Times - Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah tidak hanya untuk menjalankan ibadah tetapi juga bagi para pemilik usaha. Banyak kalangan anak muda yang memanfaatkan peluang pada momen ini untuk menjemput rezeki, tak terkecuali para wirausaha dari generasi Z. 

1. Bikin jajanan dengan resep kreasi sendiri

Jajanan Kekinian ala Gen Z Buatan Gita Laris Manis Saat Ramadan Entrepreneur muda dari kalangan Gen Z, Anggita Cahyaningtyas Putri Pramesty, menunjukkan produk makanan buatannya dari Dapur Milenial. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Seperti Anggita Cahyaningtyas Putri Pramesty, mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ini pada bulan Ramadan semakin sibuk dalam menjalankan perannya sebagai wirausaha. Gadis berusia 23 tahun ini kebanjiran pesanan dari bisnis kuliner yang ia tekuni sejak tahun 2019.

Melalui usaha bernama Dapur Milenial, perempuan yang akrab disapa Gita itu membuat berbagai macam jajanan kekinian. Ia memasak makanan dengan resep kreasi sendiri seperti Tom Yum, Risol Ayam Geprek, Towel Crepe Roll Cake, Keju Aroma, Mango Salad, dan yang terbaru Ichigo Daifuku atau kue mochi berisi strawberry dan coklat.

Sebagai generasi Z yang terkenal kreatif dan akrab dengan teknologi, Gita yang masuk dalam kalangan tersebut juga memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya. Adapun, pasar dari jajanan kekinian Dapur Milenial ini adalah konsumen di area Kabupaten Pati dan Kota Semarang.

Baca Juga: Sasar Gen Z di Semarang, Harga Perhiasan Berlian Makin Terjangkau  

2. Manfaatkan media sosial untuk jualan

Kepada IDN Times, gadis kelahiran Pati 3 Desember 1999 itu menceritakan, ia memulai usahanya itu pada sebelum pandemik COVID-19. Bidang kuliner dipilih karena ia senang memasak.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

‘’Karena basic-nya suka masak, jadi saya sering bagikan hasil masakan saya ke teman-teman atau saudara untuk mencicipi. Setelah itu saya tanya responsnya, kebanyakan bilang enak dan menyarankan buat aku jual. Akhirnya, mulailah buat masakan untuk dijual,’’ tuturnya.

Kemudian saat pandemik COVID-19, Gita semakin giat memproduksi makanan dan camilan kekinian sembari menjalani kuliah secara online.

‘’Saya beranikan diri untuk menjual secara online di media sosial Instagram dengan sistem pre order (PO) dan cash on delivery (COD). Saya buka PO seminggu sekali, ternyata respons konsumen positif. Bahkan, usaha saya berkembang lewat promosi mulut ke mulut,’’ ujarnya mahasiswi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu.

3. Omzet naik saat Ramadan

Jajanan Kekinian ala Gen Z Buatan Gita Laris Manis Saat Ramadan Ilustrasi Ramadan (IDN Times/Sukma Shakti)

Adapun, meskipun Gita menjual jajanan kekinian dengan branding milenial, konsumen yang menggemari justru dari usia beragam mulai usia 10–50 tahun. Saat bulan Ramadan seperti ini pesanan Dapur Milenial terus mengalir. Gita pun tidak hanya membuka PO setiap minggu melainkan harus menyediakan produk setiap hari.

‘’Kemarin, sebelum puasa pertama pesanan bisa mencapai 200-400 order. Saat ini yang paling favorit Ichigo Daifuku karena camilan mochi berisi buah strawberry dan coklat atau kacang merah ini sedang viral. Sekali buka PO bisa 150 pesanan Ichigo Daifuku,’’ kata mahasiswa semester akhir itu.

Semua pesanan itu digarap sendiri oleh Gita, mulai belanja, menyiapkan bahan, memasak, hingga mengantar sampai tangan konsumen lewat COD. Setiap produk dijual dengan harga terjangkau mulai Rp8 ribu untuk Ichigo Daifuku per biji hingga Rp55 ribu untuk ukuran besar Towel Crepe Roll Cake.

‘’Ya, memang Ramadan penuh berkah. Banyak konsumen yang memborong untuk buka puasa. Omzet pun bisa naik dua kali lipat saat puasa. Meskipun capek tapi juga senang karena konsumen juga belum pernah komplain,’’ tandasnya.

Baca Juga: Cerita Kak Arsy, Tanamkan Karakter Baik Pada Anak Lewat Dongeng 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya