5 Alasan Mengapa Living Together Tidak Cocok untuk Mengukur Keseriusan

- Living together tidak menjamin hubungan akan berujung pada pernikahan
- Tidak ada jaminan bahwa living together membuatmu lebih tahu tentang pasanganmu
- Living together masih dianggap tabu oleh sebagian orang dan butuh effort lebih untuk move on jika hubungan kandas
Living together bukanlah sebuah hal yang baru di telinga muda-mudi masa kini. Istilah itu merujuk pada pasangan yang memutuskan untuk tinggal bersama sesuai keyakinan yang dipercaya. Ada beberapa yang percaya bila tinggal bersama sebelum memasuki pernikahan mampu mempererat hubungan. Ada juga sebagian yang percaya bila living together bisa mencegah hal-hal buruk yang belum diketahui tentang pasangan di masa depan.
Tapi, apa benar bila tinggal bersama pasangan sebelum memasuki jenjang pernikahan itu worth it? Terutama bagi kamu yang mau mengukur keseriusan, yuk simak 5 alasan mengapa living together kurang cocok untuk kamu terapkan!
1. Gak jadi jaminan kamu dan pasangan akan menikah

Banyak dari pasangan yang mengira bila dengan memulai simulasi hidup bersama, hubungan yang dijalani akan bertahan lebih lama. Namun, nyatanya ada banyak kasus di mana walau sudah memutuskan untuk tinggal bersama pun hubungan kandas di tengah jalan.
Karena kunci utama hubungan yang mampu beranjak ke jenjang yang lebih sakral adalah bagaimana kepercayaan satu dengan yang lain telah terbentuk selama menjalin asmara.
2. Gak ada jaminan bisa lebih tahu tentang banyak hal soal pasangan

Ada sebagian yang berpendapat apabila ingin lebih tahu mengenai pasangan agak tidak menyesal di kemudian hari, living together bisa menjadi solusi. Namun, nyatanya manusia tidak sebodoh itu.
Tidak ada jaminan apakah dengan tinggal bersama pasanganmu, kamu akan tahu lebih banyak tentangnya, atau justru malah mendapat malapetaka yang tidak kamu duga. Jangan sampai keputusan yang diambil secara gegabah justru membuatmu sakit dikemudian hari.
3. Masih dianggap tabu oleh sebagian orang

Jika bicara soal norma, masyarakat kita kebanyakan masih memegang teguh prinsip bila tinggal bersama pasangan yang bukan resmi alias pasangan suami-istri adalah dosa. Terlepas dari apa pun keyakinannya, masalah living together cukup mampu membuat para orang tua terheran-heran. Jadi, jangan sampai keputusanmu ini bisa membuatmu terjebak dalam situasi yang merugikan.
4. Butuh effort lebih untuk move on kalau hubungan kandas

Nyatanya, tinggal bersama pasangan dalam jangka waktu yang lama akan membuatmu terbiasa. Dan situasi di mana kamu menjadi terbiasa dengan keberadaannya ini akan menjadi boomerang tersenidir kala hubunganmu dengan doi kandas. Entah secara baik-baik maupun tidak, jika kamu dan pasangan putus dalam kondisi di mana kamu beedua memutuskan untuk tinggal bersama, akan sulit bagi kalian melupakan kebiasaan yang telah dibangun sejak lama.
Butuh tenaga yang dua kali lipat lebih besar untuk saling melupakan keberadaan satu sama lain dibanding dengan pasangan yang tidak memilih untuk memutuskan tinggal bersama.
5. Lebih susah keluar jika hubungan dengan pasangan mulai gak sehat

Pada pasangan yang tidak memutuskan tinggal bersama pun akan terasa begitu sulit bagi mereka untuk mengambil keputusan menyudahi hubungan toxic.
Bisa dibayangkan bagaimana bila itu terjadi pada pasangan yang memutuskan untuk tinggal bersama? Ruang privasi yang telah dihapuskan membuat orang yang terdampak dari hubungan toxic akan sulit mencari bantuan, bahkan sadar bila dia tengah berada di dalam hubungan yang sudah tidak bisa lagi untuk dipertahankan.
Untuk itu, keputusan living together perlu benar-benar dipertimbangkan. Apabila kamu merasa ingin melakukan hal itu hanya untuk menguji seberapa serius pasanganmu, maka coba pikirkan secara matang-matang. Tidak perlu melakukan simulasi hidup bersama untuk tahu apakah pasanganmu menjalin hubungan atas dasar keseriusan.
Jangan sampai keputusan yang kamu ambil secara gegabah itu membawa petaka yang tidak pernah kamu harapkan untuk datang.