Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Tips Atasi Emotionally Unavailable agar Bisa Bangun Hubungan Sosial

ilustrasi hubungan sosial (pexels.com/Helena Lopes)
Intinya sih...
  • Mencari tahu penyebab emotionally unavailable, seperti pengalaman buruk di masa lalu atau konflik yang belum terselesaikan.
  • Belajar mengekspresikan emosi dengan cara menangis saat sedih, mengutarakan hal yang tidak disukai, dan membuka diri pada orang lain.
  • Jika sulit mengatasi emotionally unavailable, cari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater untuk kesehatan mentalmu.

Sebagai makhluk sosial, kamu tentunya perlu membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Karena gak selamanya kamu bisa melakukan segala hal sendiri. Ada kalanya kamu akan membutuhkan bantuan orang lain. 

Nah, jika kamu memiliki emotionally unavailable atau sulit mengekspresikan perasaanmu sehingga gak mudah untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain. Maka kamu perlu mengatasi emotionally unavailable tersebut. Kira-kira bagaimanakah caranya? 

1. Mencari tahu penyebabnya

ilustrasi berpikir (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Tips pertama dalam mengatasi emotionally unavailable adalah dengan mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Yaitu mengapa kamu bisa mengalami emotionally unavailable? 

Apakah hal tersebut karena pengalaman buruk di masa lalu atau ada konflik yang belum terselesaikan hingga saat ini? Saat kamu sudah tahu dengan pasti penyebabnya, maka kamu akan bisa menemukan solusi yang tepat untuk menanggulanginya dengan baik. 

2. Belajar mengekspresikan emosi yang kamu rasakan

ilustrasi meluapkan emosi sedih (pexels.com/Alex Green)

Cobalah untuk belajar mengekspresikan emosi yang kamu rasakan mulai dari sekarang. Hilangkan rasa ragu ataupun gengsi untuk melakukannya. Jika sedih, maka luapkan emosimu dengan menangis. Jika ada hal yang kamu gak sukai, maka utarakan dengan baik dan berani untuk menolaknya. 

Lakukan secara perlahan-lahan agar kamu menjadi terbiasa. Sehingga ke depannya kamu gak lagi canggung untuk melakukannya. Dengan begitu, orang lain juga akan tahu apa yang kamu rasakan. Mereka gak akan lagi merasa bimbang akan sikapmu yang selama ini terkesan datar tanpa emosi. 

3. Membuka diri

ilustrasi berkomunikasi dengan orang lain (pexels.com/John Diez)

Mulai membuka diri akan membantumu mengatasi emotionally unavailable yang kamu rasakan. Jangan pernah menolak ataupun menjauh saat di dekati orang lain. Ikut terlibat komunikasi dan interaksi akan membuatmu menjadi terbiasa di kehidupan sehari-hari. 

Dengan mengikuti alur pembicaraan yang ada, maka kamu akan juga ikut terbawa di dalamnya. Kemudian, mulailah untuk berani mengutarakan apa yang kamu pikirkan dan rasakan di sepanjang pembicaraan yang terjadi. 

4. Berbagi emosi

ilustrasi berbagi emosi dengan orang lain (pexels.com/MART PRODUCTION)

Jangan pernah ragu untuk berbagi emosi yang kamu rasakan dengan orang lain. Apalagi jika kamu memang membutuhkan dukungan dari orang lain. Baik itu dukungan secara fisik, emosional ataupun moral. 

Karena dengan berbagi emosi, kamu akan bisa mengekspresikan apa yang kamu rasakan dengan baik. Jika dirasa sulit, kamu bisa mencobanya terlebih dahulu dengan keluarga atau sahabat terdekat. Baru setelah itu, kamu bisa melakukannya dengan orang lain. 

5. Introspeksi diri

ilustrasi berpikir (pexels.com/cottonbro studio)

Cobalah untuk melakukan introspeksi diri. Kamu bisa mulai mencatat segala emosi yang kamu rasakan dalam bentuk jurnal. Sehingga kamu bisa tahu mana emosi mana yang paling dominan atau yang paling sering terjadi. 

Sehingga kamu bisa mulai mengatasinya dari emosi tersebut. Setelah itu baru kamu turun ke emosi-emosi kecil lainnya yang kamu rasakan. Saat kamu bisa mengatasi emosi yang terbesar, maka emosi lainnya menjadi lebih mudah untuk di atasi. 

6. Mencari bantuan dari tenaga profesional

ilustrasi bertemu psikolog (pexels.com/Alex Green)

Jika segala cara sudah kamu lakukan, namun kamu masih sulit untuk mengatasi emotionally unavailable yang kamu rasakan. Maka kamu bisa mencari bantuan dari tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater.

Komunikasikan dengan jujur dan terbuka agar emosionally unavailable yang kamu rasakan dapat tertangani dengan baik. Jangan pernah malu untuk mencari bantuan tenaga ahli, karena dengan bantuan mereka justru kesehatan mentalmu akan terjaga dengan baik. 

Mengatasi emotionally unavailable bukanlah hal yang mudah. Namun, kamu harus bisa melakukannya demi kebaikanmu sendiri. Karena saat kamu bisa mengekspresikan apa yang kamu rasakan dengan baik, maka hal tersebut akan membantumu membangun hubungan sosial yang baik pula dengan orang lain. Kamu bisa mengatasi emotionally unavailable dengan enam tips di atas. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us