Bukan Subsidi, Millennial di Solo Lebih Suka Rumah Di Atas Rp200 juta
.jpg)
Surakarta, IDN Times - Real Estate Indonesia (REI) mengamati adanya perubahan kebutuhan rumah pada tahun 2023. Ketua REI Komisariat Solo Raya, Maharani mengeklaim jika kaum millennial lebih banyak melirik rumah komersial dengan harga murah dari pada rumah subsidi. Masa, sih?
1. Harga di atas rumah subsidi lebih diminati

Wanita yang akrab disapa Rani tersebut mengatakan, jika saat ini ketertarikan terhadap rumah subsidi yang ditawarkan oleh pemerintah cenderung menurun bila dibandingkan dengan rumah komersial.
Meski tak ada angka pasti, Rani merinci jika rumah komersil dengan rentang harga Rp200--700 juta lebih diminati para millennial.
"Menarik, bukan? Bahkan penjualannya (rumah komersial) lebih tinggi dibandingkan rumah subsidi," ujarnya Rabu (5/4/2023).
2. Lokasi dan akses menjadi faktor utama

Rani mengakui ada alasan khusus terhadap ketertarikan kaum millennial terhadap rumah komersial. Salah satunya adalah akses yang mudah dijangkau dan tak jauh dari tempat kerja.
"Jadi kalau rumah subsidi biasanya letaknya agak jauh dari kota, tapi rumah komersial ini banyak diminati. Salah satunya karena lokasinya dekat dengan tempat kerja dan mudah dijangkau begitu," jelasnya.
Meski demikian, Rani optimistis penjualan rumah komersial di Solo Raya pada tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun lalu. REI Solo Raya sudah menyediakan sebanyak tiga ribu unit rumah komersial untuk masyarakat.
"Pada tahun lalu realisasi penjualan rumah komersial di Solo Raya sudah lebih dari 5.000 unit, tahun ini kita optimis bisa melampaui itu," ujarnya.
3. Hadirkan diskon saat Ramadan

Untuk memberikan kemudahan kepada komsumen, selama Ramadan pihaknya memberikan berbagai keringanan pajak untuk pembelian rumah.
"Bebas BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan), biaya pajak. Di samping itu ada bonus bulan Ramadhan, yakni DP (Down Payment/uang muka) 0 persen," ungkapnya.
Rani mengatakan, jika pada pameran bulan September 2022 yang digelar pihaknya berhasil menjual rumah dengan nilai kumulatif mencapai Rp 2,1 triliun, dengan seluruhnya telah akad di perbankan.
"Bahkan pada saat itu ada rumah yang terjual di harga Rp5 miliar. Memang menarik sekali di Solo, mulai menggeliat," pungkasnya.