MBG, Daging dan Telur Ayam Ras Picu Inflasi Oktober Jateng 0,40 Persen
- Inflasi Oktober di Jateng mencapai 0,40 persen dengan IHK 109,22.
- Peningkatan inflasi dipicu oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kenaikan harga komoditas.
- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan laju inflasi bulan Oktober.
Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Oktober (secara bulanan) mencapai 0,40 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 109,22. Peningkatan laju inflasi tersebut dipengaruhi oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kenaikan harga sejumlah komoditas.
1. Tren kenaikan harga emas picu inflasi

Untuk diketahui, penyumbang inflasi terbesar secara bulanan berasal dari Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya. Harga emas secara internasional terus naik memicu inflasi di Jateng.
Selanjutnya, Kelompok Makanan dan Minuman juga memiliki andil inflasi terbesar kedua, melalui kenaikan harga telur dan daging ayam ras serta cabai merah. Lonjakan permintaan komoditas tersebut cukup masif di Jateng untuk mendukung menu program MBG.
2. Permintaan telur dan daging ayam ras cukup masif

‘’Permintaan telur dan daging ayam ras yang cukup masif sejalan dengan program MBG di Jateng. Sebab, komoditas tersebut menjadi bagian dari menu program. Selain itu, tren kenaikan harga emas di pasar internasional juga mendorong inflasi,’’ ungkap Plt. Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih dalam siaran pers secara daring, Senin (3/11/2025).
Untuk diketahui, emas perhiasan menjadi penyumbang utama inflasi Oktober 2025 sebesar 0,19 persen. Setelah emas, tiga komoditas penyumbang inflasi utama tersebut masing-masing memberi andil yaitu telur ayam ras sebesar 0,07 persen, cabai merah sebesar 0,05 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,01 persen.
3. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal

Selanjutnya, dari Kelompok Transportasi, kenaikan tarif kereta api juga mendorong inflasi d Jateng. Komoditas tersebut menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen.
‘’Kenaikan ini disebabkan berakhirnya masa diskon tarif kereta api yang membuat tarif kembali normal,’’ kata Endang.
Sementara pada Oktober 2025, dari sembilan kota/kabupaten IHK di Jateng yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Tegal sebesar 2,98 persen dengan IHK sebesar 110,01 dan terendah terjadi di Purwokerto sebesar 2,71 persen dengan IHK sebesar 108,15.


















