Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Respon Bupati Temanggung Soal Kopdes: BUMDes Dimatikan Atau Kolaborasi

IMG_20250828_152515.jpg
Para menteri Kabinet Merah Putih rakor percepatan pembentukan kopdes merah putih bersama para bupati walikota se-Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Nasib BUMDes mau dimatikan atau dikolaborasikan
  • Walikota Pekalongan: Kita tidak punya lahan
  • Pembentukan kopdes Jateng tertinggi se-Indonesia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Bupati Temanggung, Agus Setyawan mengungkapkan banyak kepala desa (kades) yang ketar-ketir dengan proses pembentukan kopdes merah putih. Pasalnya, banyak kades di wilayahnya yang ketakutan ketika ada kekeliruan yang terjadi saat kopdes dijalankan. 

"Di desa banyak yang ketakutan. Karena itu kita butuh pendampingan. Karena kades takut salah. Maka perlu dipertegas apakah perlu acuan dari PNPM atau program lain yang jadi satu kesatuan," kata Agus saat bertemu Menko Pangan Zulhas di Gradhika Bhakti Praja Semarang, Kamis (28/8/2025). 

1. Nasib BUMDes mau dimatikan atau dikolaborasikan

IMG-20250712-WA0073.jpg
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sujarwanto Dwiatmoko memberi salam kepada pengurus kopdes merah putih asal Jepara saat Hari Koperasi Nasional di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Lebih lanjut lagi, pihaknya pun menekankan bahwa selama ini setiap desa sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Para BUMDes ini, katanya sudah lama beroperasi untuk menopang segala kebutuhan warga desa terutama menyentuh simpul desa-desa wisata. 

Di sisi lain pihaknya mengkhawatirkan apabila kopdes beroperasi tanpa dikolaborasikan dengan BUMDes, maka yang terjadi ialah kekhawatiran apakah ada yang membeli produknya atau tidak. 

"Kedua nasib BUMDes gimana ini pak. Apakah dimatikan atau dikolaborasikan. Ini perlu diatur dengan rinci. Kopdes kan barang baru, nanti takutnya gak ada yang beli," cetusnya. 

2. Walikota Pekalongan: Kita tidak punya lahan

IMG_20250828_155811.jpg
Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menkop Budi Arie bergantian menyampaikan progres pembentukan kopdes saat rakor percepatan operasional kopdes merah putih di Gradhika Bhakti Praja Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Terpisah, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengeluhkan ketersediaan lahan untuk membentuk kopdes. Lagipula wilayah Kota Pekalongan juga tak punya lahan yang memadai untuk mendukung ketahanan pangan. 

"Kita tidak punya lahan. Karena tanah terbatas. Maka perlu dibentuk koperasi saja," terangnya. 

3. Pembentukan kopdes Jateng tertinggi se-Indonesia

IMG_20250828_161045.jp
Menko Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan tujuan operasional kopdes merah putih. (IDN Times/Fariz Fardianto) (

Sementara itu, dari keterangan yang diterima IDN Times, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi Gubernur Ahmad Luthfi karena Jawa Tengah menjadi provinsi tertinggi nasional dalam pembentukan dan operasional KDKMP. Hal itu membantu pemenuhan target operasional 10.000 KDKMP se-Indonesia.

"Tertinggi, seluruh Indonesia itu Jawa Tengah tertinggi. 1.750 unit. Target kami kan 10 ribu, kalau Jawa Tengah saja 2.000, aman kita," katanya.

4. Ahmad Luthfi tunggu petunjuk pendampingan dari Dinkop

IMG-20250828-WA0104.jpg
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Wamendagri Bima Arya bergiliran menjelaskan maksud dan tujuan pengoperasian kopdes kopkel merah putih kepada para bupati dan wali kota dalam rakor percepatan kopdes/kel di Gedung Gradhika Bakti Praja Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, dari 8.523 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di wilayahnya, sebanyak 1.750 koperasi sudah operasional. Koperasi tersebut mengoptimalkan potensi yang ada di desa/kelurahannya masing-masing. 

Sedangkan sisanya sebanyak 6.773 koperasi hingga kini masih dalam tahapan persiapan operasional. 

“Sebanyak 6.773 koperasi yang belum operasional itu minimal sudah punya gerai. Dan menunggu petunjuk Dinas Koperasi dan UMKM yang kita dorong untuk mendampingi," kata Luthfi. 

Menurutnya total modal sebanyak 8.523 Koperasi itu kurang lebih Rp22,4 miliar. Sedangkan jumlah anggotanya 117.661 orang. 

Dari 1.750 unit KDKMP yang telah beroperasi,  sebanyak 1.444 unit koperasi bergerak pada sektor potensi usaha lain seperti Laku Pandai, pertanian, peternakan, elpiji, dan lain-lain. Sementara 306 unit koperasi bergerak pada bidang sembako, apotek, klinik kesehatan, gudang, kendaraan logistik, dan simpan pinjam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us