Rektor Serahkan Bantuan Kepada Mahasiswa UNS Asal Gaza Palestina

Mengaku tidak bisa menghubungi keluarganya.

Surakarta, IDN Times - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, menyerahkan secara langsung bantuan kepada Mahasiswa UNS asal Palestina. Melalui program UNS Peduli, UNS mampu mengumpulkan senilai Rp60 juta.

Bantuan ini kemudian diserahkan kepada 3 orang Mahasiswa UNS asal Palestina di Ruang Sidang 2 Gedung dr. Prakosa Rektorat UNS.

Baca Juga: UNS Solo Panen Guru Besar di Tahun 2023, Kembali Tambah 6 

1. Berikan bantuan untuk tiga mahasiswa

Rektor Serahkan Bantuan Kepada Mahasiswa UNS Asal Gaza PalestinaDua manahasiswa UNS asal Gaza Palestina. (IDN Times/Larasati Rey)

UNS memberikan bantuan masing-masing senilai Rp20 juta. Ketiga mahasiswa tersebut ialah Doaa Jameel Alramlawi, Mahasiswa S-2 Program Studi (Prodi) Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP); Hussein Mahmoud Hussein Abutabaq, Mahasiswa S-2 Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB); dan Mohammed A. A. Abuyounis, Mahasiswa S-2 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Prof. Jamal menyampaikan bahwa bantuan ini menjadi bentuk perhatian kampus kepada 3 Mahasiswa UNS asal Palestina. Beliau berharap bantuan ini dapat meringankan beban yang mereka alami. Selain itu, hal ini diharapkan dapat mendukung tugas belajar selama berkuliah di UNS.

“Saya sangat berharap ketiga mahasiswa yang berasal dari Gaza ini tetap bisa menjalankan tugas belajar menempuh S-2 di UNS sampai selesai. InsyaAllah kita akan terus mendampingi mahasiswa ini agar studinya berjalan dengan lancar,” ucap Prof. Jamal.

2. Merasa diperhatikan

Rektor Serahkan Bantuan Kepada Mahasiswa UNS Asal Gaza PalestinaDua manahasiswa UNS asal Gaza Palestina. (IDN Times/Larasati Rey)

Salah satu mahasiswa, Hussein Mahmoud, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh semua pihak. Ia merasa bersyukur karena Palestina dan Indonesia memiliki tali persaudaraan yang kuat.

“Saya senang sekali ada bantuan dari UNS untuk bisa lanjut kuliah. Senang sekali karena Indonesia dan Palestina saudara, ini merupakan bentuk kesaudaraan antara kedua bangsa,” ujar Hussein Mahmoud.

3. Tidak bisa menghubungi keluarganya.

Rektor Serahkan Bantuan Kepada Mahasiswa UNS Asal Gaza Palestinaaljazeera.com

Para mahasiswa tersebut mengalami kesulitan komunikasi dengan keluarga yang berada di Palestina. Beberapa kerabat mereka juga diketahui telah meninggal akibat serangan-serangan yang mengenai warga sipil. Hussein Mahmoud juga berharap keadaan di Palestina dapat membaik dan perang dapat berakhir.

Hussein mengaku komunikasi dengan keluarganya terputus sejak dua minggu lalu. Ia berharap Ibu dan adiknya baik-baik saja disana. 

"Terakhir keluarga saya memberi kabar jika sudah berada di kamp pengungsian PBB, meski tempat itu tidak sepenuhnya aman tapi itu tempat berlindung saat ini," jelasnya. 

Ia mengaku keluar dari Gaza sejak tahun 2021 untuk kuliah dan mendapatkan beasiswa di UNS. Hingga saat ini pun ia tidak mengetahui kapan bisa pulang lagi ke Gaza. "Semua sudah hancur disana, saya kehilanggan dua sepupu saya," jelasnya. 

Baca Juga: UNS Solo Kembangkan Kurikulum Hijau Bareng BIRU 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya