392 Warga Kudus Masih Isolasi Mandiri, Kasus COVID-19 Diklaim Melandai

BOR di 7 rumah sakit di Kudus mencapai 42 persen

Kudus, IDN Times - Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diklaim melandai setelah diamuk virus corona varian Delta India beberapa waktu lalu. Kini jumlah pasien positif virus corona di daerah tersebut yang masih dirawat ada 536 pasien.

1. Tradisi silaturahmi Lebaran pemicu ledakan kasus COVID-19

392 Warga Kudus Masih Isolasi Mandiri, Kasus COVID-19 Diklaim MelandaiBupati Kudus, Hartopo. (dok. tangkap layar Bincang Virtual Antara)

Bupati Kudus, Hartopo menyebut lonjakan kasus COVID-19 di Kudus setelah Lebaran 2021 lalu terjadi akibat aktivitas tradisi silaturahmi yang dilakukan masyarakat.

‘’Ajang silaturahmi bertemu tetangga dan saudara itu tentu tidak meninggalkan makan dan minum. Saat menikmati suguhan dan mereka melepas masker serta ada interaksi langsung ini yang menjadi penyebab penularan COVID-19,’’ ungkapnya dalam acara bincang virtual yang digelar Antara Jateng, Senin (12/7/2021).

Baca Juga: COVID-19 Varian Delta India di Kudus Meluas Tambah 62 Kasus

2. BOR di rumah sakit tembus 100 persen

392 Warga Kudus Masih Isolasi Mandiri, Kasus COVID-19 Diklaim MelandaiIlustrasi pasien COVID-19 memenuhi IGD sebuah rumah sakit di Jawa Tengah (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

Pada situasi tersebut, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 terus meningkat hingga mencapai puncak kasus pada 12 Juni 2021 sebanyak 2.342 pasien. Saat itu penambahan kasus setiap hari mencapai 500 pasien positif dan kasus kematian tembus 34 orang.

‘’Pada puncak-puncaknya situasi tersebut, BOR isolasi pasien COVID-19 di seluruh rumah sakit hampir menyentuh 100 persen. Terjadi kenaikan tajam selama satu bulan setelah Lebaran. Kondisi itu berbanding terbalik pada bulan April kasus aktif hanya 50an dan semua isolasi mandiri tidak ada yang di rumah sakit,’’ tuturnya pada acara yang mengangkat tema Menilik Penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus itu.

3. Lakukan sinergi dan ubah perilaku untuk keluar dari zona merah

392 Warga Kudus Masih Isolasi Mandiri, Kasus COVID-19 Diklaim MelandaiPersonel kepolisian memeriksa surat kendaraan dan KTP saat penyekatan pemudik. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Kendati demikian, Hartopo mengklaim berdasarkan data epidemiologi Kabupaten Kudus telah keluar dari zona merah virus corona. Lalu, dalam waktu satu bulan, jumlah desa dengan zona merah diklaim turun dari 84 desa menjadi 2 desa.

Dari catatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui laman corona.kuduskab.go.id, per Senin 12 Juli 2021 pukul 12.00 WIB, jumlah kasus aktif COVID-19 mencapai 530 orang. Mereka diantaranya 138 orang dirawat di rumah sakit dan sisanya 392 orang isolasi mandiri. Adapun penambahan kasus selama 24 jam sebanyak 77 orang.

‘’Kunci untuk keluar dari permasalahan itu adalah sinergi, bergotong-royong dan patuhnya pada protokol kesehatan. Masyarakat harus mengubah perilaku dan mindset, karena selama ini ada yang masih tidak percaya COVID-19,’’ katanya.

4. Pasien positif yang dirawat mayoritas dari luar kota

392 Warga Kudus Masih Isolasi Mandiri, Kasus COVID-19 Diklaim MelandaiDirektur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar. (dok. tangkapan layar Bincang Virtual Antara)

Kondisi bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit di Kudus juga sudah menurun.

Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar mengakui, pada kasus COVID-19 meledak di Kudus, BOR di tujuh rumah sakit diatas 100 persen. Bahkan, ada penumpukan pasien COVID-19 di Instalasi Gawat Darurat (IGD) hingga lebih dari enam jam.

‘’IGD saat itu sudah seperti bangsal. Padahal itu sangat berbahaya, karena pasien non-COVID-19 bisa terkontaminasi. Untuk ruang perawatan juga sudah full. Kami punya 20 bangsal, hanya tersisa 5 bangsal yang tidak bisa dipakai oleh pasien COVID-19,’’ jelasnya yang juga hadir dalam bincang virtual.

Kini sampai Senin (12/7/2021), kondisi BOR di rumah sakit-rumah sakit di Kabupaten Kudus diklaim mencapai 42 persen. Sedangkan di RSUD Loekmono Hadi sendiri, BOR-nya mencapai 33 persen. Sebab, dari 200 tempat tidur yang tersedia, masih ada 73 pasien positif yang dirawat.

‘’Sebagian besar pasien positif yang masih dirawat ini dari luar kota. Ada kebijakan dari Pak Bupati untuk membantu pasien dari luar Kudus jika rumah sakit di daerahnya tidak bisa menampung,’’ tandas Abdul Aziz Achyar.

Baca Juga: Tuai Pro-Kontra, Ivermectin Sudah Dipakai di Semarang dan Kudus

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya